Percakapan antar Sahabat

0
295 views
Ilustrasi - Ngobrol sambil minum kopi dan main HP. (Ist)

DUA bacaan pada hari Minggu XVII tahun C menunjukkan percakapan antar dua sahabat. Abraham berbicara akrab dengan Tuhan yang lewat di dekat kemahnya (Kej 18: 20-33).

Dia melakukan tawar menawar dengan Tuhan untuk mengusahakan keselamatan orang baik dan benar dari kebinasaan bersama orang jahat yang hendak dihukum. Sedang Tuhan tampak sebagai pribadi yang terbuka terhadap negosiasi.

Sejalan dengan semangat itu, Tuhan Yesus mengajar para murid-Nya tentang berdoa. Yang diajarkan itu menjadi doa utama orang Kristen, yakni doa Bapa Kami (Luk 11: 2-4).

Doa ini menunjukkan relasi akrab antara manusia dan Tuhan. Dia bukan pribadi yang jauh dan menakutkan, melainkan sangat dekat dan boleh dipanggil dengan Bapa.

Doa Bapa Kami berisi tujuh permohonan yang bersifat rohani dan jasmani. Di sana kehendak Allah dan kebutuhan manusia dirangkum menjadi satu.

Di samping itu, Tuhan Yesus juga menekankan agar saat berdoa orang meletakkan diri sebagai sahabat di hadapan Tuhan (Luk 11: 5-8). Tidak perlu “sungkan” karena Tuhan selalu siap menjawab. Tuhan itu tidak pelit.

Bahkan, sebagai Bapa Dia mengetahui benar kebutuhan anak-anak-Nya. Tidak pernah keliru memberikan apa yang mereka perlukan. Bahkan yang terbaik, yakni Roh Kudus pun diberikan kepada mereka yang meminta-Nya.

Apakah yang selama ini kita minta kepada Tuhan? Bagaimanakah kita memohonnya? Apakah kita hadir sebagai pengemis yang merengek atau sebagai sahabat beriman yang bercakap-cakap akrab dengan Tuhan?

Minggu, 24 Juli 2022

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here