Bacaan 1: Mi 5:1 – 4a
Bacaan 2: Ibr 10:5 – 10
Injil: Luk 1:39 – 45
SAHABAT, pernah ga sih berpikir ada kejadian-kejadian dalam hidupmu terjadi secara mustahil? Banyak hal terjadi yang menurut perhitungan manusia semestinya mustahil namun terjadi.
Saat lulus kuliah, saya sangat ingin bekerja di sebuah perusahaan idamanku. Namun saya sangat sadar, itu sulit terjadi.
Selain perusahaan tersebut adalah perusahaan multinasional besar, aku pun juga menyadari sebagai seorang lulusan baru.
Tetapi saya tidak menyerah, saya bawa dalam doa.
Tuhan tidak pernah lupa doaku, setelah aku bekerja di dua perusahaan besar lainnya, 15 tahun kemudian cita-citaku tercapai untuk bekerja di perusahaan itu.
Hari ini, kita berjumpa dengan hal mustahil lainnya namun terjadi atas kuasa Tuhan.
Maria dan Elizabeth, dua sosok penting dalam rencana keselamatan Allah.
Sebagai gadis, Maria tentu tidak mungkin hamil sampai ia menikah.
Namun Roh Kudus bekerja dalam dirinya. Maria mengandung Anak Allah yang akan melaksanakan kehendak-Nya sebagai Sang Penebus dosa manusia, sebelum ia menikah.
Demikian juga Elizabeth, ia mandul dan sudah tua. Namun karena ia bersama suaminya Zakaria tekun membawa dalam doa, maka Elizabeth mengandung meski di usianya yang sudah tua. Tuhan membuka rahimnya.
Mereka berdua adalah dua orang percaya yang sungguh bahagia.
“Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana.”
Demikian kata Elizabeth.
Karena iman mereka, Allah mengajak terlibat dalam rencana keselamatan-Nya.
Yesus hadir ke dunia sebagai “Sabda yang menjelma menjadi manusia”. Ia datang untuk melaksanakan kehendak Allah Bapa-Nya.
“Sungguh, Aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang Aku untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku.”
Demikian penulis Ibrani, menulis sabda tentang kehadiran-Nya ke dunia sama seperti yang dinubuatkan oleh nabi Mikha.
Pesan hari ini
Suatu saat mungkin kamu punya mimpi besar yang mustahil diraih. Namun dengan iman, segala sesuatu sangat mungkin terjadi.
Percaya itu bahagia.
“Kepada Kristus yang tergantung di salib, kita harus memandang dengan iman, harapan dan kagum. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”