JALAN kehidupan yang sarat dengan penderitaan dan kesulitan, kerap menjadikan orang bersikap pesimis, kehilangan harapan dan kepercayaan terhadap Tuhan.
Di saat-saat seperti ini, janganlah mengasingkan diri karena akan semakin tersesat dan terseret ke dalam lembah keputusasaan. Kita membutuhkan teman sekomunitas yang akan membantu kita melewati masa-masa suram. Di dalam kebersamaan, dengan berbagi pengalaman iman, kita akan memperoleh penghiburan dan peneguhan. Perlahan-lahan pintu hati kita yang terkunci rapat mulai terbuka, dan kita akan menemukan kembali ‘iman yang hilang’.
Dengan rendah hati datang ke hadapanNya, mohon agar kasihNya menerangi seluruh relung hati yang gelap dan menyembuhkan luka hati kita. Maka mata iman kita yang buta akan berangsur-angsur pulih, sehingga lewat mata iman yang jernih, kita akan dimampukan melihat kehadiran dan penyertaanNya di dalam setiap langkah kehidupan kita. Ia adalah Tuhan yang maha baik, maha pengasih dan murah hati. Mari percayakan hidup kita kepadaNya, meski mata jasmani kita tidak pernah melihat wajahNya.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
