Percik Firman: Bermental Kuat

0
279 views

Jumat Pertama, 1 April 2022

Devosi Hati Kudus Yesus

Bacaan Injil: Yoh 7:1-2.10.25-30

Saudari/a ku ytk.,

BEBERAPA tahun lalu ada gerakan massa yang ingin menggulingkan seorang gubernur yang berprestasi dan peduli pada orang kecil. Beberapa kali terjadi demo. Ada demo 411, demo 212 dan demo 313. 

Sebagaimana di beritakan di media massa, demo-demo itu menuntut agar sang gubernur diberhentikan dari jabatannya.  Tuntutan mereka ini terkait dengan kasus dugaan penodaan agama. 

Orang baik (saleh) tidak selalu disenangi. Ada oknum yg berusaha mencari kesalahannya. Ada skenario tertentu agar bisa menyalahkan dan menangkapnya. Si saleh dan si fasik itu ada bersama-sama di dunia ini. 

Orang saleh berharap agar si fasik menjadi baik dan benar. Sementara orang fasik justru membenci, menentang, bahkan menumpas orang saleh. 

Itu pula yang terjadi dan dialami Yesus dalam bacaan Injil hari ini. Ia sudah berbuat baik, menyejahterakan orang banyak dengan memberi makanan, menyelamatkan dari kekurangan hidangan pesta perkawinan, menyembuhkan orang sakit, dsb. 

Dalam Injil hari ini Yesus mau diadili. Yesus adalah orang saleh. Ia sendiri adalah kebenaran. Akan tetapi, keberadaan-Nya tidak selalu membuat semua orang senang. 

Beberapa orang di Yerusalem mempertanyakan-Nya penuh sangsi, ”Bukankah Dia ini yang mereka mau bunuh?” Bahkan mereka berusaha menangkap Dia, tetapi tidak ada yang menyentuh Dia, sebab saat-Nya belum tiba. 

Yesus memberi teladan pada kita bagaimana bermental kuat dalam menghadapi ancaman dan hujatan. Orang yang bermental kuat adalah orang yang mempunyai prinsip, bersikap rendah hati, tidak mudah menyerah, dan tidak baperan (mudah tersinggung).

Di hadapan para seteru-Nya, Yesus maju tak gentar. Dia tampil sebagai pembela kebenaran. Ia selalu memperkenalkan diri-Nya sebagai Mesias yang menyelamatkan umat manusia. 

Dia maju tak gentar membawa kabar baik dan kebenaran. Hati-Nya selalu terbuka untuk menerima kita yang mau datang kepada-Nya. Hati-Nya lemah lembut, murah hati dan rendah hati.

Pertanyaan refleksinya, beranikah kita menyuarakan kebaikan dan kebenaran di dalam hidup sehari-hari? Siapkah kita menghadapi konsekwensi dari kesaksian hidup kita sebagai pengikut Yesus? 

Marilah kita datang menimba kekuatan dan inspirasi dari Hati Yesus yang Mahakudus.  Hati Yesus yang Mahakudus, kasihanilah kami. Jadikanlah hati kami seperti hati-Mu yang lemah lembut dan murah hati.

Berkah Dalem dan Salam Teplok dari MeSRA (Mertoyudan Spiritual Rest Area). # Y. Gunawan, Pr

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here