Peringatan Wajib Santo Yohanes Maria Vianey (imam)
Bacaan : Mat 13: 54-58
“Karena ketidakpercayaan mereka, tidak banyak mujizat diadakan Yesus di situ” (Mat 13:58)
Saudari/a ku ytk.,
ADA sebuah lagu “Aku Percaya” yang dinyanyikan Sari Simorangkir. Lagu itu menyentuh hati banyak orang yang sedang mengharapkan pertolongan-Nya. Demikian syairnya:
Tiada yang seperti Engkau, Begitu mengasihiku
Kau Tuhan sanggup menjawab, Semua seru doaku.
Tiada yang seperti Engkau, Begitu mengasihiku
Kau Tuhan sanggup melawat, Seluruh kehidupanku.
Reff: Aku percaya Tuhanku ajaib,Kau turun tangan memulihkanku
Aku percaya Tuhanku dahsyat, Kau turun tangan memberkatiku
(Kau turun tangan menyembuhkanku)
Kata kuncinya adalah membuka hati. Orang yang percaya pada Tuhan pasti ia mau membuka hatinya untuk karya Tuhan. Berbeda dengan orang yang menutup hati. Jika orang menutup hati, keselamatan pasti tidak akan terjadi. Mukjijat Tuhan tidak akan diberikan.
Bacaan Injil pada peringatan Santo Yohanes Maria Vianey hari ini merupakan kritik keras Tuhan Yesus atas sikap orang Nazaret yang menutup hatinya akan karya Allah melalui Yesus. Yesus yang sedang “mudik” ke kampung halamannya Nazareth mendapat reaksi penolakan dari orang sekampungnya. Mereka bukannya bangga mempunyai seorang nabi besar dan Mesias yang dibesarkan di daerah mereka. Tetapi ternyata mereka menolak Yesus.
Yesus heran dengan sikap penolakan dan ketidakpercayaan orang-orang sekampungnya. Pertanyaannya: mengapa Yesus ditolak oleh orang-orang sekampung halaman-Nya, Nazaret? Karena Yesus hanya seorang anak tukang kayu yang sederhana, anak dari seorang wanita yang sederhana, bagaimana mungkin memperoleh kebijaksanaan yang luar biasa itu. Mereka menutup mata dan hati akan siapa Yesus sebenarnya. Ada kesombongan dan ketidakpercayaan dalam diri mereka.
Santo Yohanes Maria Vianey (1786-1859) yang diperingati hari ini dipilih Tuhan untuk menyadarkan orang-orang modern akan kesombongan diri dan kebobrokan moralnya. Yohanes Maria Vianey lahir di sebuah keluarga petani sederhana di Prancis. Sebelum kelahirannya, kerapkali sang ibu mempersembahkan calon putranya itu kepada Tuhan dan Bunda Maria. Ia berikrar janji secara rahasia untuk mempersembahkannya di altar Tuhan. Bidan yang melayani persalinannya berseru, “Sungguh, entah anak ini akan menjadi seorang kudus besar atau seorang penjahat besar.” Dan ternyata, anak itu menjadi orang kudus dalam zaman modern, yang menyadarkan orang akan kedosaannya, kebobrokan moralnya, dan belas kasih Allah bagi orang yang mau membuka diri akan kerahiman Allah. Bahkan Gereja mengangkatnya menjadi pelindung para imam di seluruh dunia.
Salah satu pesan yang terkenal dari Santo Yohanes Maria Vianey adalah: “Apabila kita pergi mengaku dosa, haruslah kita paham akan apa yang sedang kita lakukan. Dapat dikatakan kita sedang melepaskan Tuhan kita dari salib. Apabila engkau mengaku dosa dengan baik, engkau telah membelenggu si iblis. Dosa-dosa yang kita sembunyikan semuanya akan tersingkap.”
Sakramen Tobat harus diterima dengan hati yang terbuka. Jika orang menutup hati dan bersikap sombong, rahmat pengampunan dan kerahiman tidak akan diberikan kepadanya. Tuhan menghendaki sikap yang rendah hati.
Pertanyaan refleksinya: Pernahkah Anda menolak Yesus dalam hidup Anda selama ini? Maukah Anda selalu membuka hati akan bimbingan Tuhan dalam hidup ini? Let Go and Let God. Tanggalkan dirimu dan biarkan Tuhan membimbingmu. Semoga Hati Yesus Yang Mahakudus pada Jumat pertama ini menuntun kita semua untuk bersikap rendah hati dan membuka hati untuk mau datang kepada Allah yang Maharahim. Selamat merenungkan.
Malam-malam menerima tamu
Tamu datang memberi sumbangan
Bukalah selalu hati dan budimu
Untuk menerima bimbingan Tuhan.
Berkah Dalem dan Salam Teplok dari Roma.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
Trimakasih Romo.
Semoga Hati Yesus Yang Mahakudus ,dihari Jumat Pertama ini, membukahatiku dan membimbing aku untuk datang kepada Allah yang maha rahim.amin.