Percik Firman: Jangan Menyerah – Rabu, 9 Agustus 2017

0
3,432 views

Peringatan Wajib Santa Teresa Benedikta dari Salib
Bacaan : Matius 15: 21-28

“Kata perempuan itu: “Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya” (Mat 15:27)

Saudari/a ku ytk.,

ADA banyak lagu yang diciptakan atas pengalaman nyata sehari-hari yang kemudian direfleksikan. Ada lagu bertemakan : ibu, ayah, keluarga, sekolah, guru, pelayanan, kritik sosial atas korupsi, kerusakan alam, perjuangan yang tidak kenal menyerah, dsb. Anda kenal lagu “Jangan Menyerah” (D’Masiv)? Lagu ini diciptakan berdasarkan dari kisah nyata seorang temannya. Bahkan, setelah lagu ini beredar, banyak orang yang merasa dikuatkan, baik orang muda atau orang tua, untuk tidak menyerah dan terus bersemangat dalam hidup ini.

Seorang pemuda mensharingkan, “Lagu ini membangkitkan semangat saya ketika saya di-PHK di Jakarta. Ketika itu saya melihat di sekeliling saya dunia seakan-akan runtuh dan berakhir. Sedih kecewa bercampur semua. Ketika itu saya merenungi hidup saya dan duduk di pinggiran halte Monas. Dan saat itu saya melihat seorang ibu dengan anaknya berbagi makanan dari hasil menjual hasil rongsok. Begitu malunya dan kurang bersyukurnya saya atas nikmat yang Allah berikan, terlebih lagi ketika si ibu memberi semangat dan jangan pernah menyerah pada anaknya untuk menjalani hidup walau terasa berat dengan apa yang dijalani nya. Saat itu pula saya menangis haru dan mendapat pelajaran hidup yang sangat berarti. Jangan pernah menyerah kawaannnn….”

Berikut penggalan syair lagu “Jangan Menyerah” (D’Masiv) tersebut:

Tak ada manusia / Yang terlahir sempurna
Jangan kau sesali / Segala yang telah terjadi
Kita pasti pernah / Dapatkan cobaan yang berat
Seakan hidup ini / Tak ada artinya lagi. Reff :

Reff :
Syukuri apa yang ada / Hidup adalah anugerah
Tetap jalani hidup ini / Melakukan yang terbaik.

Tak ada manusia / Yang terlahir sempurna
Jangan kau sesali / Segala yang telah terjadi
Syukuri apa yang ada / Hidup adalah anugerah
Tetap jalani hidup ini / Melakukan yang terbaik.

Tuhan pasti kan menunjukkan kebesaran dan kuasanya
Bagi hambanya yang sabar dan tak kenal putus asa
Jangan menyerah / Jangan menyerah
Jangan menyerah / Jangan menyerah .

Jangan menyerah. Itulah pesan dari bacaan Injil hari ini. Dikisahkan ada seorang perempuan kafir dari Kanaan, kaum marginal yang direndahkan, tetapi beriman sejati. Ia memiliki anak perempuan yang kerasukan setan. Dia tidak memiliki harapan lagi bagi anaknya. Maka saat ia mendengar Yesus berada di daerahnya, ia sangat menaruh harapan pada Yesus untuk menyembuhkan anaknya.

Ibu itu mendatangi Yesus dengan membawa masalahnya karena ia percaya Yesus dapat menolongnya. Ia berseru kepada Yesus walaupun tampaknya semua orang menghina, mencibir, dan merendahkan dia. Ia menghadapi banyak rintangan, tetapi ia tidak menyerah. Bahkan Yesus pun terkesan menghinanya dan menyamakan dengan anjing: “Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.“ Sangat menyakitkan komentar Yesus. Tetapi si ibu  semakin dihina, ia justru semakin merendah di hadapan Tuhan. Dia kembali memohon belas kasih Tuhan. Kata perempuan itu: “Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.”

Sungguh sangatlah mengharukan dan luar biasa iman si ibu ini. Dia rela di-anjing-anjing-kan demi cintanya pada buah hatinya dan kesembuhannya. Ia tidak marah, tidak tersinggung, dan tidak sakit hati. Ia terima dengan hati yang tabah dan kuat. Akhirnya, Yesus memuji pengorbanan, keteguhan iman, dan kasih ibu itu atas buah hatinya. Tuhan Yesus menyembuhkan anak itu.

Pertanyaan refleksinya: Masih adakah orangtua yang seperti itu pada zaman kita saat ini: rela dicemooh dan direndahkan di hadapan orang banyak demi anaknya? Bersediakah Anda berkorban demi buah hati Anda?

Marilah kita syukuri apa yang ada, karena hidup adalah anugerah. Tetap jalani hidup ini  untuk melakukan yang terbaik. Tuhan pasti kan menunjukkan kebesaran dan kuasanya bagi hambanya yang sabar dan tak kenal putus asa. Jangan menyerah. Okey? Selamat merenungkan dan  Tuhan memberkati.

Musim panas banyak para peziarah
Datang ke Roma tempat Bapa Suci
Mari terus berharap dan tak menyerah
Percayalah Tuhan pasti beri solusi.

Berkah Dalem dan Salam Teplok dari Roma.

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here