Minggu Paskah V, 10 Mei 2020
Bacaan Injil: Yoh 14:1-12
“Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku” (Yoh 14:1)
Saudari/a ku ytk.,
MERENUNGKAN bacaan Injil pada Minggu Paskah V hari ini, saya teringatkan akan sharing berikut ini: Ada seorang anak kecil yang sering menangis keras ketika bapaknya mau berangkat kerja. Dia baru mau diam ketika si bapak mengatakan bahwa dia pergi untuk kerja dan nanti akan kembali membawa uang. Uang itu digunakan untuk makan sekeluarga, untuk membeli mainan baginya, membeli baju, dsb.
Anak itu kemudian diam karena bapaknya tidak pergi meninggalkan dia selamanya. Dia berhasil diyakinkan bahwa bapaknya akan pulang dan membawa sesuatu baginya. Dia merasa lega karena tidak ditinggalkan bapaknya selamanya.
Suasana seperti itulah yang dialami para murid ketika Yesus menyatakan bahwa Dia akan pergi kepada Bapa dalam amanat perpisahanNya. Hati para murid sedih seperti akan ditinggal pergi selamanya. Mereka sangat mengasihi Yesus. Selain itu, mereka juga bingung dengan hidup yang harus mereka jalani jika tanpa Yesus bersama mereka.
Mereka gelisah dan takut jika harus berpisah dengan Yesus. Menurut orang Jawa, para murid khawatir akan ”kepedhotan katresnan”. Mereka akan seperti ayam kehilangan induk, ”bubar, bosah-basèh”. Yesus yang mengetahui kegelisahan para murid memberi hiburan dan peneguhan: ”Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku…. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.”
Yesus pergi untuk kembali. Yesus akan pergi kepada Bapa, menyediakan tempat bagi para murid, kemudian datang kembali kepada mereka, dan membawa mereka bersama-Nya. Mereka tidak perlu gelisah karena di mana Yesus berada, di sanapun mereka akan berada.
Para murid makin ayem dan tenang saat Yesus mengatakan siapa diriNya: ”Akulah jalan, kebenaran, dan hidup.” Artinya apa? Yesus itu Jalan berarti Dia menunjukkan jalan bagi kita sampai pada Allah; mengajarkan dan memberi contoh. Yesus jalan yang bagaimana? Dialah jalan pertobatan, Jalan iman, jalan cinta kasih, jalan pengharapan, jalan kerendahan hati, jalan doa, dan jalan ketaatan.
Yesus itu Kebenaran berarti Dia bukan hanya mengajar tapi juga berbuat; tidak ada kekeliruan dalam Sabda dan perbuatannya. Ia adalah Kebenaran itu sendiri. Yesus itu Kehidupan berarti Dia mengajarkan bahwa hidup yang benar dan abadi diperoleh dengan mencintai dan dicintai Tuhan. Kristus datang supaya kita menjadi hidup.
Marilah sebagai orang yang telah dibaptis, kita tidak gelisah dan takut. Semoga kita semakin dapat melihat, terpikat dan akhirnya siap terlibat dalam kesaksian bahwa Yesus adalah jalan, kebenaran dan hidup. Mari kita wartakan hal itu lewat perkataan, tindakan dan tulisan melalui media sosial, entah Facebook, Intagram, WhatsApp, Twitter, dll.
Pertanyaan refleksinya, apa yang membuat Anda takut dan gelisah akhir-akhir ini? Apa yang Anda lakukan saat mengalami hal itu?
Berkah Dalem dan Salam Teplok dari Bumi Mertoyudan. # Y. Gunawan, Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)