Percik Firman: Menembus Ruang dan Waktu

0
307 views

Minggu Paskah III, 18 April 2021

Bacaan Injil : Luk 24: 35-48

Saudari/a ku ytk.,

ADA orang yang diberi anugerah Tuhan untuk bisa melihat roh atau arwah orang yang sudah meninggal dunia. Ada yang bisa melihat roh itu ada di rumah, di jalan tol, di gereja, dan di makam. 

Bahkan ada orang yang melihat roh itu ikut misa memule arwah di lingkungan. Ada juga bisa melihat roh-roh itu ikut misa di gereja. Mereka duduk di sekitar panti imam. 

Ada seorang ibu prodiakon pernah cerita ke saya. Beliau melihat arwah atau roh ayahnya ikut misa di gereja. Padahal, ayahnya itu tidak beragama Katolik. Ibu itu berkomunikasi dengan arwah ayahnya dalam bahasa Jawa, “ Lho, kok bapak ada di sini? Bukannya bapak tidak beragama Katolik.”

Lalu arwah bapaknya itu menjawab juga dalam bahasa Jawa, “Iya, ndhuk, saya senang ikut misa di gereja. Karena saya dan para arwah selalu didoakan oleh rama dalam misa di gereja”.

Arwah yang tidak beragama Katolik saja tahu dan percaya akan daya Ekaristi. Bagaimana dengan kita yang sudah dibaptis Katolik? Dalam Ekaristi, kita mengenangkan kurban Kristus demi keselamatan kita. Dia sudah menderita sengsara, wafat dan bangkit mulia. Kristus telah mengalahkan kuasa maut. 

Dalam bacaan Injil pada hari Minggu Paskah III hari ini, Tuhan Yesus meyakinkan para murid bahwa Dia sudah mengalahkan maut dan bangkit mulia. Dia mengatasi ruang dan waktu. Ketika para murid masih heran dan belum percaya akan kebangkitan-Nya, Tuhan Yesus menampakkan Diri-Nya kepada mereka. Mereka menyangka bahwa Yesus adalah hantu.

Ada dua pesan dan inspirasi yang dapat kita timba dari kisah pengalaman penampakan Yesus dalam bacaan Injil hari ini. 

Pertama, dengan kebangkitan-Nya, Yesus hadir di mana saja dan kapan saja, tanpa dibatasi ruang dan waktu. Sebagaimana ia hadir dan masuk dalam kehidupan sehari-hari para murid, Yesus pun selalu hadir, masuk, dan menyertai kita dalam kehidupan kita sehari-hari, juga pada saat kita sibuk dan tidak sempat memikirkan Dia. 

Kedua, kehadiran Tuhan dalam kehidupan kita adalah kehadiran yang membawa damai sejahtera dan berkah sebagaimana kehadiran-Nya dalam kehidupan para murid. Bersama Tuhan, kita akan mengalami damai sejahtera. Maka, kita tidak perlu takut dan khawatir dalam hidup ini. 

Pertanyaan refleksinya, bagaimana hidup berimanmu pada Kristus selama ini? Sejak menjadi Katolik, kamu lebih mengalami damai sejahtera atau masih sering diwarnai kekhawatiran?

Berkah Dalem dan Salam teplok dari bumi Mertoyudan. Selamat berhari Minggu. # (Y. Gunawan, Pr)

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here