Percik Firman: Mensyukuri Hidup

0
156 views

Jumat I, 2 Februari 2024

Pesta Yesus Dipersembahkan di Kenisah

Bacaan Injil : Luk 2:22-40

“….untuk mempersembahkan korban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati” ( Luk 2:24)

Saudari/a ku ytk.,

KELAHIRAN kita perlu diterima, disyukuri dan dimaknai secara baik dan benar. Setiap orang diciptakan Allah dengan sangat baik menurut citra Allah. Anak adalah anugerah Allah yang pantas disyukuri. Dalam Kitab Suci, kelahiran selalu disambut dengan gembira dan penuh harapan. Bukan ditolak. 

Sukacita ini pula yang dirasakan keluarga Nazareth. Yusuf dan Maria juga bersyukur dan datang beribadah ke Bait Allah dengan membawa bayi Yesus dan sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati. Mengapa? Karena mereka miskin. 

Jika mereka keluarga menengah, yang dibawa seekor domba. Jika mereka kaya, yang dibawa seekor lembu, anggur dan tepung. 

Keluarga Nazareth membawa persembahan itu dengan tulus. Tuhan tidak memperhitungkan besar kecilnya persembahan, tetapi lebih ketulusan hati umatNya. 

Setiap tanggal 2 Februari, yaitu 40 hari setelah Natal, Gereja merayakan Pesta Yesus dipersembahkan di Kenisah. Dasar persembahan ini ialah ketentuan hukum Musa, yakni bahwa setiap anak sulung laki-laki harus dikuduskan bagi Tuhan (Kel 13: 2). Mengapa? Anak sulung laki-laki itu diakui sebagai milik Tuhan sendiri, anugerah Tuhan yang harus dikembalikan lagi kepada-Nya.

Mempersembahkan anak kepada Tuhan, berarti mengakui bahwa Tuhan itu pemilik kehidupan dan pemberi hidup. Pesta ini harus menyadarkan kita akan anugerah kehidupan yang lebih besar lagi, yakni panggilan kita menjadi Kristen. Kita telah menjadi Kristen karena Yesus. Dia anugerah yang paling besar yang diberikan Allah kepada kita.

Pertanyaan refleksinya, Sejauhmana Anda mensyukuri hidup Anda? Apa yang sudah saya persembahkan kepada Tuhan selama ini? Apa yang sudah saya persembahkan kepada Bangsa dan Gereja selama ini? Berkah Dalem dan Salam Teplok dari Bujang Semar (Bumi Jangli Semarang).# Y. Gunawan, Pr

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here