Percik Firman: Menuntut Tanda

0
293 views

Rabu, 4 Maret 2020
Bacaan Injil : Luk 11: 29-32

“Mereka menghendaki suatu tanda, tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus” (Luk 11:29)

Saudari/a ku ytk.,

DALAM bacaan Injil hari ini Tuhan Yesus memuji orang yang percaya akan pewartaan kabar gembira. Dan Yesus juga menegur dengan keras orang yang tidak percaya akan pewartaan kabar gembira. Tuhan Yesus menampilkan sosok Ratu Selatan dan penduduk Niniwe sebagai suatu teladan. “Ratu dari Selatan” (bukan Kanjeng Ratu Kidul lho, tapi Ratu Negeri Syeba, bdk. 1 Raja 10:1-13) datang atas prakarsanya sendiri dari “ujung bumi” untuk bertemu Salomo dan mencari hikmah. Penduduk Niniwe ini menyambut seorang nabi yang datang dari Israel yaitu Yunus, dan mereka bertobat karena pewartaan Yunus.

Sikap yang baik Ratu Syeba dan orang Niniwe merupakan suatu paradoks dari sikap-sikap orang-orang Yahudi menolak tanda dari Tuhan. Ketika orang banyak mengerumuni-Nya, berkatalah Yesus: “Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menghendaki suatu tanda,tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus.”

Apa itu tanda? Tanda adalah sesuatu yang kelihatan dan menunjukkan maksud atau tujuan yang tak kelihatan. Contoh sederhana, tanda ‘lampu lalu lintas menyala merah’ artinya perintah untuk berhenti. Atau seorang perempuan juga mengenal tanda-tanda dalam tubuhnya ketika akan menstruasi atau mulai hamil.

Barangsiapa peka dan memahami perintah yang terlubung dari tanda-tanda tersebut, maka ia akan selamat. Nabi Yunus menjadi tanda kehadiran atau utusan Tuhan bagi orang Ninive. Atas pewartaannya, orang-orang Ninive bertobat dan akhirnya selamat. Demikian pula Tuhan Yesus juga menjadi tanda nyata keselamatan yang datang dari Allah. Yesus adalah sang jalan, kebenaran dan kehidupan.

Di tengah zaman modern sekarang ini, kita sebagai orang beriman diajak untuk terus-menerus mengembangkan sikap percaya. Percaya kepada Allah, percaya kepada Yesus, percaya kepada pasangan hidup, percaya kepada anak, percaya kepada orangtua atau guru, percaya kepada rekan kerja, dsb. Karena percaya itu indah. Demikian juga kita diajak untuk bisa menjadi pribadi yang dapat dipercaya oleh sesama kita. Marilah kita berdoa agar kita dapat semakin mengimani Yesus Kristus, agar kita dapat termasuk di dalam kawanan orang-orang yang percaya dan karenanya dapat masuk ke dalam kerajaan Surga.

Pertanyaan refleksinya, apakah Anda sudah bisa menangkap tanda dari Tuhan dalam hidup dan keluarga Anda? Atau masihkah Anda terus mencari tanda sampai saat ini?

Marilah pada hari ini kita secara khusus mendoakan doa “Aku Percaya”, syahadat iman kita. Aku Percaya akan Allah Bapa yang Maha Kuasa….

Berkah Dalem dan Salam Teplok dari bumi Mertoyudan. # Y. Gunawan, Pr

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here