Senin, 7 Maret 2022
Bacaan Injil: Mat. 25: 31-46
Saudari/a ku ytk.,
SUDAHKAH Anda masuk penjara atau Lembaga Pemasyarakatan (LP)? Masuk penjara yang dimaksudkan di sini bukan tinggal di penjara karena sebuah kasus…hehehe… Tetapi masuk penjara yang saya maksudkan adalah datang ke penjara untuk menyapa dan mengunjungi saudara/i yang sedang dibina di sana.
Bagi Anda yang belum pernah datang ke penjara, mungkin ada rasa takut dan sudah punya image tertentu tentang penjara. Image penjara menakutkan tidak selalu benar. Pengalaman saya menunjukkan demikian, baik saat melayani di LP Cebongan Sleman, LP Wirogunan Yogyakarta, LP Wanita Bulu Semarang, maupun LP Pria Kedung Pane Semarang.
Dari kesaksian saudara/i kita yang di penjara atau lapas, mereka merasa dikuatkan dan diteguhkan dengan kehadiran, kunjungan dan pelayanan misa atau persekutuan doa dari Gereja. Bahkan mereka bisa mengampuni orang yang menjebloskan mereka ke penjara, juga makin rajin baca Kitab Suci, tergerak untuk dibaptis saat ditemui seorang yang gondrong berjubah putih pada jam 3 pagi.
Paus Fransiskus pernah menyampaikan pesan spiritual kepada pemerintah, pengelola penjara-penjara di seluruh dunia. Diungkapkan Sri Paus, “Saya kembali meminta agar penjara harus menjadi tempat pendidikan ulang dan re-integrasi ke masyarakat, dan kondisi untuk tahanan harus layak untuk manusia.”
Para warga binaan di LP tetaplah manusia. Mereka harus diperlakukan secara manusiawi. Martabat mereka harus tetap dijunjung tinggi. Pesan Paus tersebut perlu mendapat perhatian bagi pihak yang bersangkutan, terlebih pemerintah.
Sekejam dan sejahat apa pun seseorang tetaplah dia manusia ciptaan secitra dengan Allah. Kunjungan kepada mereka di penjara, kendati cuma 2-3 jam, sangat berarti dan menjadi penghiburan yang luar biasa.
Dalam bacaan Injil hari ini Tuhan Yesus bersabda, “…ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku…. Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku”.
Melayani para napi sama dengan melayani Yesus. Masa Prapaskah, masa pertobatan, sedang kita jalani. Maukah Anda menjadi pelopor peradaban kasih dengan pastoral penjara? Pastoral penjara bisa menjadi aksi kasih nyata olah rohani kita selama masa Prapaskah ini bersama kelompok doa, paguyuban lingkungan, atau kelompok kategorial.
Pertanyaan refleksinya, bagaimana sikap Anda terhadap orang yang sedang berada di penjara selama ini? Aksi kasih Prapaskah apa yang akan Anda lakukan sebagai pengikut Kristus secara konkret?
Berkah Dalem dan Salam Teplok dari bumi MeSRA (Mertoyudan Spiritual Rest Area). # Y. Gunawan, Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)