Percik Firman : Pelita yang Menyala

0
194 views

Kamis, 14 Maret 2024

Bacaan Injil : Yoh 5:31-47

“Yohanes adalah pelita yang menyala dan yang bercahaya dan kamu hanya mau menikmati seketika saja cahayanya itu” (Yoh 5:35)

Saudari/a ku ytk.,

ADA sebuah pepatah bijak yang mengatakan, “Lebih baik menyalakan sebuah lilin kecil di tengah kegelapan daripada mengutuki kegelapan”. Nasihat itu mengingatkan kita pentingnya melakukan tindakan sekecil apapun daripada hanya mengeluh dan menggerutu saja terhadap situasi yang terjadi.

Meskipun kecil nyala cahaya itu, kehadirannya sangat berguna. Orang butuh cahaya atau pelita untuk berjalan di tengah kegelapan. Tuhan Yang Mahakuasa pasti tahu kerinduan umat-Nya. Dia tidak tega membiarkan anak-anakNya berjalan dalam kegelapan. Ia selalu mengirim pelita atau cahaya untuk menuntun hidup umat-Nya dalam hidup ini.

Musa dan para nabi adalah cahaya yang dikirim oleh pada zaman Perjanjian Lama. Yohanes Pembaptis adalah cahaya untuk menerangi orang Yahudi menyongsong Yesus. Yesus adalah cahaya utusan Allah yang telah dinantikan kedatanganNya. Tetapi sayangnya, mereka menolak kedua cahaya itu.

Sabda Tuhan hari ini mengingatkan kita untuk menerima pelita dari Allah itu. Pelita zaman Perjanjian Baru adalah Yohanes Pembaptis. Ditegaskan Yesus, “Yohanes adalah pelita yang menyala dan yang bercahaya”.

Kita diingatkan untuk menerima ‘pelita’ yang dikirim Tuhan dalam hidup kita saat ini. Pelita itu bisa keluarga kita, teman kita, pimpinan kita, gembala kita, firman Tuhan yang kita terima, dsb.

Kita juga diingatkan Tuhan untuk menjadi ‘pelita’ bagi sesama kita di manapun berada. Nyalanya tidak perlu terang benderang, nanti malah menyilaukan mata. Meskipun nyalanya kecil, tidak masalah. Seperti lilin atau pelita tadi, mari kita berbuat baik dalam hidup ini meskipun hanya kecil. Ora kudu padang sing penting murup.

Suara hati dianugerahkan Tuhan menjadi pelita bagi hidup kita. Suara hati perlu diasah supaya terus menyala terang atau tidak tumpul. Suara hati bisa menuntun kita pada kebaikan dan kebenaran. Ia bisa menuntun Anda untuk melangkahkan kaki ke gereja atau ke kapel menemui seorang imam menerima Sakramen Tobat di masa Prapaskah ini.

Mari terus membangun pengharapan dan pertobatan di masa Prapaskah ini. Berkah Dalem dan Salam teplok dari Bujang Semar (Bumi Jangli Semarang).# Y. Gunawan, Pr

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here