Sabtu Imam, 3 Juli 2021
Pesta Santo Tomas, Rasul
Bacaan Injil: Yoh. 20:24-29
“Yesus berkata kepada Tomas: ‘Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah’” (Yoh 20:27)
Saudari/a ku ytk.,
ADA seorang imam yang tidak percaya atau meragukan roti anggur berubah menjadi Tubuh dan Darah Kristus. Beberapa kali ia memimpin misa, ia meragukan kehadiran nyata Yesus dalam Ekaristi.
Pada Abad ke-8 di sebuah gereja kecil, Gereja St. Legontian, Tuhan membuka mata hatinya dengan peristiwa yang menakjubkan indah. Pada waktu Misa Kudus, setelah konsekrasi roti dan anggur, Hosti berubah menjadi Daging yang hidup dan Anggur menjadi Darah yang hidup, yang mengental menjadi lima gumpalan yang tak beraturan dan berbeda dalam bentuk dan ukurannya.
Hosti berdarah itu sekarang disimpan di Gereja Lanciano dan banyak umat yang berziarah dan berdoa di sana.
Lanciano adalah sebuah kota kecil di pesisir Laut Adriatic di Italia. Lanciano berarti “tombak”. Menurut tradisi, Santo Longinus, prajurit yang menikamkan tombaknya ke lambung Yesus hingga mengalir Darah dan Air (Yoh. 19:34), berasal dari Lanciano. Longinus bertobat setelah peristiwa penyaliban dan di kemudian hari wafat sebagai martir demi imannya.
Sekitar tahun 1970-an dilakukan penelitian dan hasilnya membuktikan bahwa daging tersebut adalah jaringan jantung manusia dan darahnya adalah darah manusia, keduanya memiliki golongan darah AB. Darah memiliki karakteristik darah hidup dan tidak diketemukan adanya bahan pengawet atau sejenisnya, baik dalam daging maupun dalam darah.
Bergulat dalam iman akan kehadiran Tuhan Yesus ini juga pernah dialami Santo Tomas yang dirayakan pestanya hari ini. Ia tidak percaya akan Yesus yang bangkit.
Dia meragukan Tuhan yang bangkit. Sampai akhirnya Yesus datang dan berkata kepada Tomas: “Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah”.
Ia jatuh tersungkur di kaki Sang Guru dan mengucapkan ungkapan imannya yang indah, yang terus kita ulangi sampai hari ini dalam doa-doa kita; “Ya Tuhanku dan Allahku!”
Pengalaman disentuh Tuhan membuat Tomas menjadi pewarta ulung dan diyakini berlayar ke India pada tahun 52 untuk mengabarkan Injil kepada orang Yahudi diaspora di Kerala. Ia mendarat di pelabuhan kuno Muziri. Menurut tradisi, St. Tomas mati sebagai martir di India pada tahun 72 dan dimakamkan di San Thome Cathedral Basilica.
Pertanyaan refleksinya, Apakah Anda pernah meragukan Tuhan dalam hidup ini? Apakah Anda punya pengalaman disentuh Tuhan, lalu menjadi bersemangat dalam hidup ini? Berkah Dalem dan Salam Teplok dari MeSRA (Merto Spiritual Rest Area).
Terimakasih atas doa dan perhatian Anda semua kepada para imam dan calon imam pada hari Sabtu Imam hari ini. Happy weekend. Jangan lupa Bahagia. # Y. Gunawan, Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)