Percik Firman: Pribadi yang Berharga dan Mulia

0
996 views

Jumat, 20 Oktober 2017
Bacaan : Lukas 12:1-7

“Jangan takut, karena kamu lebih berharga daripada banyak burung pipit” (Luk 12:7)

Saudari/a ku ytk.,

ROMO, saya takut. Saya belum siap jika terjadi apa-apa. Anak-anak masih kecil. Mohon doanya njih, Romo,” pinta salah seorang ibu. Lalu saya menguatkan ibu itu dan  mendoakannya. Waktu itu si bu sedang dirawat di sebuah rumah sakit. Dan akan menjalani operasi.

Ketakutan tak jarang mewarnai hidup kita. Kalau mau jujur, setiap orang pasti punya ketakutan. Apa yang Anda takutkan? Ada orang yang takut tidak lulus, takut nilainya jelek, takut gelap, takut ketinggian, takut dimarahi orangtua atau bosnya, takut dikhianati pasangannya, takut dipecat, takut gemuk, takut disuntik, takut menyinggung perasaan orang lain, takut mati, dsb.

Rasa takut adalah hal yang sangat wajar dan manusiawi. Menjadi tidak wajar jika kita terus-menerus dikuasai ketakutan itu. Ancaman atau teror kadangkala bisa juga membuat seseorang takut. Untuk sesuatu yang baik dan benar, kita diajak untuk tidak takut dan tidak gentar. Sebagai orang beriman, kita diingatkan untuk tidak kehilangan pengharapan karena kita mempunyai Tuhan, Allah Bapa yang peduli dan mengerti kebutuhan kita, anak-anak-Nya.

Bacaan Injil hari ini mengingatkan kita untuk tidak takut. Tuhan Yesus menguatkan dan menghibur kita, “Jangan takut, karena kamu lebih berharga daripada banyak burung pipit.” Ya, kita adalah pribadi yang mulia dan berharga di mata Tuhan. Tentu Dia tidak akan membiarkan kita dalam ketakutan yang berkepanjangan. Dia menyertai kita dengan rahmat yang kita butuhkan. Bahkan Dia mengutus para malaikat-Nya untuk menjaga dan melindungi kita. Burung pipit saja begitu dicintai dan dipelihara-Nya, apalagi kita ciptaan-Nya yang mulia.

Berkali-kali dalam pengajaran-Nya, tercatat oleh para penginjil bahwa Tuhan Yesus menegaskan, “Jangan takut!” Dalam kitab suci, menurut para ahli ada 367 X kata ‘jangan takut’. Artinya, setiap hari dalam setahun, Tuhan mengingatkan kita untuk ‘jangan takut’. Bahkan malah sisa khan? Karena setahun ada 365/366 hari. Mari kita terus berserah diri pada Tuhan dan mengolah ketakutan kita dalam terang iman. Okey?

Pertanyaan refleksinya: Bagaimanakah situasi batinmu hari-hari ini? Apakah ada ketakutan yang sedang Anda alami? Apa yang Anda lakukan sebagai orang beriman untuk mengatasi ketakutan itu?

Ada cicak merayap di papan
Ada nyamuk berterbangan
Mari berserah diri pada Tuhan
Ketakutan diubah-Nya jadi kedamaian.

Berkah Dalem dan Salam Teplok dari Roma.

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here