Senin, 28 Agustus 2023
Pw St. Agustinus, UskPujG
Bacaan Injil: Mat. 23: 13-22
Saudari/a ku ytk.,
TUHAN menghendaki manusia agar mengalami perubahan hidup (transformatio vitae) ke arah yang lebih baik. Sakramen Tobat menjadi sarana untuk menyadari kasih Allah dan kerapuhan manusiawi, serta membangun pertobatan dan rekonsiliasi dengan Tuhan dan sesama.
Orang kudus mempunyai masa lalu, sedangkan orang jahat mempunyai masa depan. Tuhan senantiasa memberikan kesempatan setiap orang untuk bertobat.
Kedegilan dan ketertutupan hati membuat orang tidak mau introspeksi diri dan bertobat. Dua sikap ahli Taurat dan orang Farisi inilah yang dikritik oleh Tuhan dalam bacaan Injil hari ini. Tuhan Yesus menyampaikan sabda celaka kepada mereka.
Pada hari ini kita mendapat teladan orang yang mau introspeksi diri dan bertobat, yaitu Santo Agustinus. Hari ini Gereja merayakan Santo Agustinus, uskup dan pujangga Gereja. Dalam kebebasannya Santo Agustinus (354-430) memilih bertobat dan mengembangkan talenta yang dimilikinya untuk Kerajaan Allah.
Anda tentu sudah tahu bagaimana pergulatan dan pertobatan Agustinus, dari anak yang ‘nakal’ dan hidupnya tidak bermoral baik berubah menjadi orang kudus. Pertobatannya itu berkat ketekunan doa dari sang ibunya (Santa Monika), inspirasi dari Bapa Uskup Santo Ambrosius, dan keterbukaan hatinya disentuh oleh Tuhan.
Sejak awal ibunya tak bosan-bosannya menyarankan kepada Agustinus untuk membaca Kitab Suci, dimana dapat ditemukan lebih banyak kebijaksanaan dan kebenaran. Tetapi, Agustinus meremehkan nasehat ibunya. Kitab Suci dianggapnya terlalu sederhana dan tidak akan menambah pengetahuannya sedikitpun.
Pada usia 31 tahun Agustinus mulai tergerak hatinya untuk kembali kepada Tuhan. Dia mendengar tentang dua orang yang serta-merta bertobat setelah membaca riwayat hidup Santo Antonius Pertapa. Lalu Agustinus merasa malu.
Konon, pada suatu hari Agustinus mengambil Kitab Suci dan membukanya tepat pada ayat ini: “Marilah kita hidup dengan sopan seperti pada siang hari… kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya ”(Roma 13:13-14). Sejak saat itu, Agustinus memulai hidup baru dengan penuh tanggung jawab.
Pertanyaan refleksinya, apakah Anda telah mengembangkan talenta yang diberikan Tuhan dengan baik dan benar? Bersediakah Anda membuka hati untuk disentuh dan dituntun Tuhan untuk menjadi pribadi yang semakin baik?
Proficiat dan selamat berpesta bagi Anda, lingkungan, sekolah, yayasan, dan paroki Anda yang berada dalam naungan Santo Agustinus. Berkah Dalem dan Salam Teplok dari BuJang Semar (Bumi Jangli Semarang). # Y. Gunawan, Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)