Kamis, 11 Januari 2024
Bacaan Injil: Mrk 1:40-45
“Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya: ‘Aku mau, jadilah engkau tahir”(Mrk 1:37)
Saudari/a ku ytk.,
DALAM liturgi Gereja Katolik ada kekayaan tata gerak liturgi yang bermakna dan penuh simbolis. Ada tata gerak duduk, berdiri, menyembah, membuat tanda salib, berjalan, berlutut, membungkuk, bertiarap, merentangkan tangan, menumpangkan tangan, mengatupkan tangan, menepuk dada, bersalaman, dsb.
Setiap tata gerak itu mempunyai makna. Misalnya, menumpangkan tangan mempunyai makna: memohon berkat Tuhan atas benda atau orang agar diberkati Tuhan. Imam menumpangkan tangan atas bahan-bahan persembahan (roti dan anggur) di altar dan atas orang tertentu atau umat, agar Allah berkenan menurunkan Roh Kudus dan memberikan berkat atau rahmat pengudusan. Biasanya tata gerak ini diikuti dengan rumus kata-kata dari seorang imam.
Dalam bacaan Injil hari ini Tuhan Yesus juga melakukan beberapa tata gerak yang diikuti kata-kata. Dikisahkan Santo Markus dalam Injilnya, ”Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya: ‘Aku mau, jadilah engkau tahir”.
Tuhan Yesus memberkati orang yang sakit kusta itu dengan melakukan tata gerak mengulurkan tangan dan menjamah dia. Rumus kata-kata-Nya sangat sederhana tetapi luar biasa, “Aku mau, jadilah engkau tahir”.
Kata “tahir” berarti bersih, suci, kudus, dan murni. Orang yang sakit kusta biasanya dianggap najis atau kotor atau berdosa. Maka, Tuhan Yesus langsung melakukan pengudusan atau pemurnian kembali kepada orang itu. Sekaligus Dia menyembuhkan orang itu dari sakit kustanya.
Jamahan dan kata-kata Tuhan Yesus memang sangat mujarab dan luar biasa daya pengaruhnya. Maka marilah kita dengan rendah hati seperti orang yang sakit kusta itu datang kepada Tuhan Yesus, agar dijamah, dikuduskan dan disembuhkan.
Pertanyaan refleksinya, apakah hari-hari ini Anda sedang sakit dan ingin disembuhkan Tuhan Yesus yang luar biasa? Bukalah hatimu dan sampaikanlah apa yang menjadi kerinduanmu kepada-Nya!
Semoga bukan fisik saja yang disucikan atau ditahirkan, tetapi pikiran dan hati kita juga disucikan oleh Tuhan Yesus. Berkah Dalem dan Salam Teplok dari Bujang Semar (Bumi Jangli Semarang). # Y. Gunawan, Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)