Pergilah Gembala Cepat-cepat

0
237 views
Bala tentara surga menampakkan diri pada para gembala, by Rembrandt, 1634.

Puncta 25.12.22
Hari Raya Natal
Lukas 2: 15-20

WARTA kelahiran Sang Mesias pertama-tama diberikan kepada para gembala, bukan orang penting dan hebat.

Pertanyaannya, mengapa gembala?

Mereka adalah kelompok orang yang tersisih, terpencil atau terpinggirkan. Mereka tidak tinggal di perkampungan, tetapi terpisah demi menjaga domba-dombanya di ladang.

Tugas mereka adalah menjamin keselamatan domba. Mereka menjaga kawanan dari binatang buas dan perampok.

Selain itu mereka juga harus bisa merawat dan memperhatikan domba-domba yang sakit, mencari domba yang tersesat dan mencarikan sumber air dan makanan bagi domba-dombanya.

Berita sukacita ini berarti ditujukan bagi mereka yang tersisihkan dan terpinggirkan di masyarakat.

Natal berarti kegembiraan, sukacita dan penghiburan. Mereka yang punya hati untuk mengasihi makhluk lain sekarang diberi peneguhan dan kekuatan.

Malaikat datang kepada para gembala yang suka berjaga-jaga di tengah malam. Ini juga berarti bahwa Yesus datang bagi mereka yang siap berjaga-jaga.

Perumpamaan tentang hamba yang sedang berjaga-jaga saat tuannya datang cocok dihubungkan dengan kisah para gembala yang sedang berjaga-jaga. Bukan untuk orang yang malas, bersantai-santai dan “letoy.”

Malaikat berkata kepada mereka, “Sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa.” Apa kesukaan besar itu?

Jawabnya adalah, “telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus Tuhan di Kota Daud.”

Kristus atau Mesias adalah harapan terbesar seluruh Israel. Sejak awal mereka menantikan datangnya Sang Mesias.

Kita dapat belajar dari para gembala bagaimana menanggapi berita sukacita itu.

Dikatakan oleh penginjil, mereka cepat-cepat berangkat. Para gembala itu percaya dan ingin melihat apa yang terjadi di Betlehem.

Bagi orang yang percaya, Natal adalah peristiwa besar. Tetapi bagi yang tidak percaya, kelahiran ini hanyalah hal yang biasa saja.

Karena percaya maka mereka pergi. Iman itu disertai dengan perbuatan. Mereka cepat-cepat berangkat menunjukkan semangat untuk segera menemukan Sang Bayi.

Warta gembira ini mengajak kita juga segera berbuat, bertindak, melakukan sesuatu, tidak hanya diam dan bermalas-malasan.

Jika berita Natal itu sungguh sebagai berita yang menggembirakan, dan membuat kita percaya maka kesegeraan untuk bertindak adalah tindak lanjut dari sikap iman kita.

Hanya orang-orang yang percaya seperti para gembala itulah yang kemudian bertindak untuk mengabarkan, menceritakan keselamatan ini.

Jika kita sungguh-sungguh disentuh oleh peristiwa Natal, maka kita akan hidup dalam sukacita dan menularkan semangat itu kepada orang lain, agar mereka yang tersisihkan, terpinggirkan mengalami kesukaan besar.

Beli bantal di pasar Pakem.
Selamat Natal, Berkah Dalem.

Cawas, Silent Night, Holy Night…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here