MANUSIA itu citra Allah (Kejadian 1:26). Karena Allah itu adalah kasih (1 Yohanes 4:7.8), citranya pun adalah kasih. Manusia itu mencapai hidup yang sempurna tatkala menghayati hakikatnya itu hingga akhir hayatnya.
Bagaimana manusia melakukannya? Dia dapat belajar dari Tuhan, Sang Kasih. Kendati manusia terus menerus berdosa dan melawan Tuhan, Dia tidak pernah berhenti mengasihi. Keinginan kuat kasih itu hanya satu, yakni mengasihi. Bahkan Dia mengutus Anak-Nya yang tunggal sebagai wujud cinta terbesar-Nya kepada manusia (Yohanes 3:16).
Injil hari ini (Lukas 12:12-14) mengingatkan kita akan hal di atas. Perjamuan makan itu wujud nyata kasih Alllah (Matius 26:26-29). Mengundang orang untuk makan berarti berbagi kasih dengan sesama. Di sana, orang tidak boleh mengharapkan balasan.
“Apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta.” (Lukas 14:13). Mereka itu orang yang tidak akan mampu membalas kebaikan kita. Cinta sejati tidak mengharapkan balasan dan tidak membeda-bedakan (Matius 5:45).
Kasih yang tulus tidak mengharapkan balasan. Bahkan Yesus mengajarkan supaya tangan kiri tidak mengetahui yang dilakukan tangan kanan (Matius 6:3). Kalau mungkin, tindakan kasih itu dilakukan secara tersembunyi, karena Tuhan berkenan melihat yang tersembunyi (Matius 6:4.6.18).
Kasih itu berasal dari Tuhan. Orang dapat mengasihi, karena telah menerima kasih dari Tuhan. Kasih sejati mengarah kepada-Nya dan bagi kemuliaan-Nya (Roma 11:36). Dengan mengasihi kita memuliakan Tuhan, bukan untuk mendapatkan keuntungan bagi diri sendiri.
Perjamuan makan dalam Kitab Suci menjadi simbol tindakan kasih. Itu bukan hanya datang ke suatu tempat dan pada saat tertentu untuk menikmati hidangan bersama-sama. Perjamuan makan itu wujud nyata ungkapan kasih yang dilakukan sepanjang hidup.
Banyak tantangan dan godaanya. Salah satunya ialah mengharapkan balasan. Bentuknya bermacam-macam. Bisa pujian dari manusia atau mengharapkan imbalan. Mereka yang sungguh mengasihi dengan kasih Tuhan melampaui semua itu. Artinya, mereka berhasil mewujudkan kasih Tuhan dalam hudupnya.
Senin, 6 November 2023