Perjumpaan yang Menguatkan

0
605 views
Perjumpaan yang Menguatkan

Bacaan 1: Kis 2:14. 22-32
Injil: Mat 28:8-15

DALAM hidup selalu ada perjumpaan dan perpisahan, tentu saja juga adanya kebahagiaan dan kesedihan. Perjumpaan dengan sahabat adalah masa-masa yang menyenangkan, namun saat berpisah dengan mereka bisa membuat kesedihan amat mendalam.

Perpisahan tentu bukanlah akhir dari kehidupan, namun kemungkinan justru banyak pelajaran bahkan harapan.

Situasi ini mungkin dialami oleh para rasul dan pengikut Yesus setelah menyaksikan Gurunya harus mati di salib. Harapan yang mereka gantungkan pada-Nya seolah hancur berantakan. Mereka bagaikan anak ayam kehilangan induknya.

Perjumpaan Maria Magdalena dan Maria yang lain dengan Tuhan Yesus setelah kebangkitan-Nya memulihkan harapan yang sempat meredup.

“Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku.”

Mereka diteguhkan dan diminta mengabarkan kepada para murid-Nya tentang kebangkitan-Nya serta menyuruh mereka pergi ke Galilea.

Galilea adalah tempat dimana Yesus memulai karya-Nya saat mengubah air menjadi anggur. Di Galilea pula Ia merekrut murid-murid pertama-Nya seperti Andreas, Simon Petrus, Yakobus dan Yohanes.

Seolah Yesus ingin mengajak mereka melakukan ‘retreat’ di Galilea.

Mundur selangkah untuk maju banyak langkah ke depan. Menemukan kembali panggilan yang pernah mereka terima, yaitu “Menjadi Penjala Manusia”. Di Galilea mereka akan dikuatkan kembali untuk menjalankan panggilan yang pernah mereka terima.

Hasil dari ‘retreat’ di Galilea, yaitu perjumpaan mereka dengan Tuhan Yesus mampu menguatkan Petrus mewartakan di hadapan para Yahudi seluruh dunia saat mereka kumpul di Yerusalem merayakan hari raya Pentakosta.

Petrus dan para murid tak lagi takut mewartakan.

Sebagai saksi Kristus, Petrus mewartakan wafat dan kebangkitan-Nya.

“Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi.”

Demikian isi khotbah Petrus.

Pesan hari ini

Kristus yang bangkit juga telah menjumpai kita saat ini.

Perayaan Paskah selalu memberi peneguhan dan mengingatkan kembali tugas pengutusan umat katolik sebagai “Penjala Manusia”.

“Perpisahaan itu ada, agar kita bisa menghargai sebuah perjumpaan. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here