Bacaan 1: Ef 2:19 – 22
Injil: Yoh 20:24 – 29
KECEWA adalah suatu sifat yang sangat manusiawi. Setiap orang pasti pernah merasakan kekecewaan.
Pernah patah hati? Terluka hatimu? Pasti sakit rasanya.
Kadang kecewa tak sadar dibuat oleh pikiran sendiri. Terlalu berharap pada sesuatu yang sebetulnya tak perlu diharapkan.
Ekspekstasinya terlalu tinggi sehingga saat tidak tercapai, hasilnya adalah kecewa.
Tidak bisa mengendalikan hati dengan bijaksana juga bisa menghasilkan kekecewaan.
Banyak orang sulit menerima kenyataan saat kecewa, dunia rasanya betul-betul kiamat.
Thomas adalah salah satunya yang merasakan kekecewaan begitu hebat saat Tuhan Yesus wafat di kayu salib. Sepertinya ia sulit menerima kenyataan tersebut.
Thomas adalah orang yang sangat berwatak, berani mati bagi Yesus, dan keras kepala mencari bukti kebangkitan Yesus.
Berbeda dengan teman-teman rasul lainnya, Thomas memilih memisahkan diri beberapa saat setelah kecewa dengan kematian-Nya.
Sehingga ia kehilangan iman sesaat dan tidak merasakan kehadiran Tuhan Yesus.
“Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya.”
Saat Thomas kembali dalam persekutuan, barulah ia merasakan kehadiran-Nya.
Disinilah pentingnya kita tetap dalam persekutuan iman untuk saling menguatkan. Dalam kebersamaan itulah kita melihat kehadiran Allah.
Kecewa boleh, namun jangan meninggalkan persekutuan iman.
Gereja artinya adalah persekutuan orang-orang yang memiliki iman yang sama kepada Kristus. Gereja juga berarti “persekutuan para kudus”, baik yang masih hidup maupun yang sudah mati.
Dalam persekutuan itu, kita bukanlah orang asing namun kawan sewarga, anggota keluarga Allah.
Dalam persekutuan, kita dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
Pesan hari ini
Aku pernah kecewa dan terluka tapi aku percaya itulah cara Tuhan membuatku dewasa dalam iman. Tetap bersekutu dalam iman agar mampu merasakan kehadiran Allah.
“Saat Roh Allah yang Maha Kuasa bekerja, jangan pernah berkata, ‘Aku tak bisa’. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”