PUSTAKAWAN Universitas Katolik Soegijapranata Semarang Rikarda Ratih Saptaastuti menilai perpustakaan jangan lagi mengandalkan pelayanan tradisional seiring dengan pesatnya teknologi informasi.
“Perpustakaan bukan lagi sekadar melayani peminjaman dan pengembalian buku. Kalau hanya andalkan pelayanan tradisional semacam itu, akan ditinggalkan. Apalagi, sekarang era internet,” katanya di Semarang, Selasa.
Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan Unika Soegijapranata itu mengatakan bahwa perpustakaan harus mampu mengimbangi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi karena fungsi perpustakaan itu sangat penting.
Ia menjelaskan bahwa tenaga-tenaga pustakawan sekarang ini harus memiliki kompetensi penguasaan teknologi informasi agar bisa membimbing dan membantu pengunjung dalam mengakses informasi secara “online” di internet.
“Meski sudah banyak masyarakat yang bisa mengakses informasi ’online’ secara mandiri, belum banyak yang memahami bagaimana mengakses informasi secara legal, khususnya yang digunakan untuk karya ilmiah,” katanya.
Menurut dia, banyak informasi yang bisa didapatkan melalui dunia maya, mulai informasi dari orang yang mengunggah melalui blog hingga situs-situs resmi. Namun, tidak semuanya bisa dijadikan sumber ilmiah.
“Kalau mau cari informasi ilmiah, cari dari sumber situs-situs resmi. Jangan mengambil dari blog, dan sebagainya. Masalah seperti ini masih kurang dipahami, bahkan oleh kalangan mahasiswa,” katanya.
Oleh karena itu, kata dia, pustakawan pada era sekarang perlu memahami kompleksitas dunia maya agar bisa membimbing pemanfaatan internet untuk mencari informasi secara benar, jangan hanya mengandalkan tumpukan buku di rak.
“Koleksi buku lengkap dan layanan maju di perpustakaan tanpa diimbangi kemampuan pustakawan dalam penguasaan teknologi informasi akan percuma,” kata juara II Pustawakan Berprestasi PTS se Jawa Tengah itu.
Meski demikian, Ratih mengakui bahwa buku tetap menjadi roh utama dalam perpustakaan sehingga kelengkapan koleksi harus diperhatikan, serta merujuk pengunjung untuk mencari informasi lebih lengkap melalui buku.
Ratih bersama pengajara Unika Soegijapranata lain, Dr. Angelina Ika Rahutami, juara Dosen Berprestasi dan Robert Rianto sebagai juara II Kepala Program Studi Berprestasi PTS Jateng akan maju ke tingkat nasional.
Rektor Unika Soegijapranata Prof. Budi Widianarko mengatakan bahwa ketiga pengajar Unika itu sebelumnya mengikuti seleksi tingkat provinsi yang diprakarsai Koordinasi PTS (Kopertis) Jateng dan meraih juara pertama dan kedua.
“Mereka, bersama para pemenang tiga besar Jateng akan maju seleksi tingkat nasional pada tanggal 13–16 Juli 2012. Selain dosen, ada mahasiswa kami juga ikut, yakni Cristina Vania sebagai juara II mahasiswa berprestasi,” katanya.