Perpustakaan Keluarga Perlu Ada

0
1,284 views
Ilustrasi perpustakaan keluarga di rumah by YouTube

MINAT baca makin menurun di kalangan masyarakat,  umum khususnya remaja dan kaum muda. Hal ini dipicuh juga oleh maraknya kepemilikan media audio visual televisi hingga di rumah-rumah termasuk dalam keluarga-keluarga sederhana di berbagai pelosok.

Atambua perpustakaan
Pastor Yustus Ati Bere Pr, S.Ag., Lic. Theol

Melihat itu, Pastor Yustus Ati Bere Pr, S.Ag., Lic. Theol  mengusulkan agar  keluarga-keluarga menyediakan berbagai jenis buku di dalam rumah sebagai salah satu cara memotivasi anak-anak dapat membaca. “Perlu ada semacam perpustakaan keluarga, entah dengan perlahan-lahan membeli buku atau mungkin bekerja sama dengan pihak Perpustakaan Daerah menghadirkan buku-buku dalam rumah menyaingi tontonan televisi,” ungkapnya di sela-sela pelatihan Kurikulum 2013 di Aula SMA Negeri 1 Atambua, Kabupaten Belu, Timor, NTT,  Jumat (10/6).

Pastor Yustus sehari-harinya menjadi  guru bidang studi Agama Katolik dan Budi Pekerti di SMA Seminari St. Maria Immaculata Lalian, Belu, NTT. Ia juga menjadi  Praeses (ketua) Seminari Tahun  Orientasi Rohani (TOR) Lo’o Damian Nela, Belu.

Alumnus Universitas Theresianum di Roma jurusan spiritualitas  tahun 2008 ini mengatakan, literasi sekolah perlu mendapat tanggapan serius dari pihak orangtua. Itu karena banyak waktu luang telah  dihabiskan anak-anak bersama dengan orangtua mereka.

“Orangtua harus menyiapkan buku-buku di dalam rumah sebagai motivasi agar anak-anak membiasakan diri membaca buku,” ungkap pastor pernah menjadi Praeses SMA Seminari  St. Maria Immaculata Lalian pada 2009 sampai tahun 2014 ini.

Menurut dia , dengan menghadirkan buku-buku, minat baca ditumbuhkan. Lebih baik lagi jika kebiasaan membaca dimulai juga oleh anggota keluarga yang lainnya yang lebih dewasa sebagai teladan.

Setelah uji coba dan direvisi, Kurikulum 2013 akan mulai dijalankan lagi di sejumlah sekolah pionir, yang salah satu programnya adalah literasi sekolah.

“Program ini mewajibkan peserta belajar di sekolah-sekolah untuk membaca 15 menit tiap pagi sebelum pelajaran belangsung dengan pantauan ketat dari para guru,” tegas Fransiskus Asisi Manehat, S.Pd, seorang Instruktur Kabupaten (IK) yang membawakan materi tentang program literasi sekolah di hadapan 60 orang guru dari sekolah-sekolah yang akan menjalankan Kurikulum 2013 pada tahun pelajaran baru 2016/2017 mulai Juli mendatang.

Menurutdia, kebiasaan membaca dan menulis perlu dimulai sejak dini di sekolah-sekolah. a

 

 

 

 

 

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here