Makin banyaknya imam Keuskupan Atambua (KA) makin mengafirmasi tentang pentingnya membangun persaudaraan dalam perjuampaan-perjumpaan Unio yang diselenggarakan setiap tahun. Ketua Unio sekaligus Vikjen KA Rm Theo Asa Siri, Pr. menegaskan pentingnya membangun persaudaran dalam komunitas-komunitas di Paroki hingga tingkat Keuskupan. Kekuatan pewartaan ada pada rasa kebersamaan dengan yang lain, berdua-dua ke Emaus.
Karena itu, temu kangen para imam Dioses diselenggarakan pada 10-111 Februari 2015. Kegiatan ini dibuka dengan renungan yang dibawakan Rm. Benso Metom, Pr., dengan judul renungan “Iman dan Kegembiraan injili”. Lewat permenungan yang diambil dari Lukas, 10:17-20 Romo Benso menekanan pada sikap menjadi murid Tuhan yang tidak pernah menolak untuk diutus dan selalu taat penuh iman. Ketika diutus juga harus mampu menyatu dengan semua orang apa pun keadaannya (rendah hati).
“Dan kembali dengan gembira penuh syukur menceritakannya,” ujar Rm. Benso Metom dalam reungannya.
Kegiatan Unio KA yang dihadiri 80 persen dari jumlah tototal 153 imam ini sungguh nampak sukacita dan persaudaraan.
Setelah renungan, kegiatan langsung disusul dengan ibadat tobat yang dipimpin oleh Rm. Marten Nahak, Pr. dan adorasi bersama. Setelah itu dilanjutkan dengan rekreasi bersama ala UNIO Mena.
Pada hari kedua, Unio KA ditutup dengan kerja bakti bersama, rabu 11 Februari, pukul 08.00, di kebun KA Wehae, wilayah Paroki Nurobo. Para romo membawa parang, linggis, tajak, dan perlatan lain. Di sana ditanam pohon kelapa dan pembersihan sekitar kebun. Di pengujung kerja bakti ini, saat makan siang bersama romo vikjen mengungkapkan harapannya agar dengan kegiatan ini makin mempererat tali persaudaraan antara para imam di keuskupan Atambua. Dan sayonara. Unio KA lestari selamanya.