KISAH Injil hari ini (Markus 12:13-17) selalu menarik untuk direnungkan. Pada zaman digital ini pun pesannya amat relevan. Bagaimana kita membacanya sekarang?
Menjawab orang Farisi dan kaum Herodian yang hendak menjebak-Nya, Yesus memberi jawaban yang benar, baik, dan bijaksana. Dia tidak memihak kepada kaum Farisi, karena kaum Herodian akan menyalahkannya. Dia tidak pula memihak kaum Herodian, karena kaum Farisi akan berhasil menjebak-Nya.
Jawaban-Nya adalah “Berikanlah kepada Kaisar yang menjadi hak Kaisar, dan kepada Allah apa yang menjadi hak Allah.” (Markus 12:17). Referensi jawaban itu adalah gambar yang tertera pada mata uang pajak itu.
Pertama, gambar Kaisar menunjukkan bahwa dia pemimpin politis. Dia menjajah daerah-daerah yang dikuasainya. Sebagai yang terjajah bangsa Israel harus membayar pajak kepada Kaisar yang memberikan fasilitas seperti jalan umum dan pelabuhan. Itu pun dipajaki. Namun Kaisar tidak dapat menyelamatkan mereka.
Kedua, gambar Allah tidak tertera pada mata uang pajak, tetapi pada setiap manusia. Bukankah manusia itu citra Allah (Kejadian 1:26). Tidak hanya menciptakan, Tuhan juga memelihara manusia. Karena itu, manusia mesti memberikan kasih terbesar dan hormat tertinggi kepada Tuhan.
Dunia digital ini menyediakan segala piranti yang canggih. Orang dapat memenuhi banyak kebutuhannya dengan komputer. Robot menggantikan manusia. Masuk akal bahwa sebagian lebih mengandalkan alat-alat canggih itu daripada Tuhan.
Ada pula yang menggantikan Tuhan dengan uang. Mereka yakin bahwa tanpa uang tidak bisa hidup. Sedangkan tanpa percaya kepada Tuhan mereka bisa hidup. Mereka lebih memuja uang daripada menyembah Tuhan.
Hari ini, pesannya berbunyi, “Berikanlah kepada gawaimu apa yang perlu kamu berikan kepadanya. Berikanlah kepada Tuhanmu yang menjadi hak Tuhan.”
Komputer, gawai, dan robot itu hanya duplikatnya manusia. Tetapi manusia itu gambar Allah. Jangan mengabaikan Allah demi alat-alat bikinan manusia.
Selasa, 4 Juni 2024
HWDSF
