SEKITAR 651 orang muda Katolik (OMK) dari beberapa provinsi di Indonesia -Bali, Jakarta, Nusa Tenggara Timur, dan bahkan dari negara lain- datang menghadiri kegiatan selama empati hari di Pertapaan Karmel, Desa Ngadireso, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis, 17 Agustus 2023.
Mengusung tema “Come Out”, kegiatan ini merupakan kegiatan bersama yang berisikan retret, praise and worship, workshop, gathering, FGD dsb.
Kegiatan dibuka oleh Gembala Umum KTM Romo Joseph Krisostomus CSE serta Uskup Malang Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan O.Carm
“Sungguh saya berharap kegiatan semacam ini akan berlanjut terus dan akan membawa hasil yang baik untuk Gereja di mana Anda tinggal.
Tidak hanya untuk Gereja tetapi juga untuk tempat pekerjaan kalau Anda bekerja, atau di universitas kalau anda masih kuliah, atau di sekolah SMA. Pokoknya di mana pun anda bisa menjadi garam dan terang bagi orang lain,” ungkap Uskup Uskupan Malang Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan O.Carm.
KTM berdiri sejak tahun 1987
Komunitas Tritunggal Mahakudus dibentuk pada tanggal 11 Januari 1987 oleh Romo Yohanes Indrakusuma CSE. Ia juga pendiri Serikat Puteri Karmel dan Kongregasi Carmelitae Sancti Eliae (CSE).
Sekretaris Komisi Kepemudaan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Romo Frans Kristi Adi Prasetya turut ambil bagian dalam Perayaan Ekaristi Penutupan KTM Youth Day 2023 secara konselebrasi.
Empat kata kunci
Dalam sambutan penutup di hadapan 651 OMK, ia menekankan empat kata kunci: rengkuh, tumbuh. Solid, dan solider.
“Saya selalu ingat apa yang ditulis Rasul Yohanes. Kita mengasihi Allah karena Allah lebih dulu mengasihi kita. Maka Allah melihat satu demi satu dari kita semua yang datang ke sini dengan mata penuh kasih, tidak melihat kita satu demi satu seperti orang berdosa. Ingat, Tuhan memandang kalian dengan mata penuh kasih,” ujarnya.
“Saya bersyukur bahwa Gereja merengkuh kalian. Selama empat hari kalian ada di sini, kalian merengkuh diri kalian sendiri dan pengalaman luka, sakit, kejatuhan kalian dalam kecenderungan tidak teratur yang membuat kalian jatuh ke dalam dosa. Maka hari ini saatnya untuk bertumbuh.
Come out dan keluarlah. Kalian sudah dipanggil untuk bangkit dan bergegas. Tidak berpikir tentang aku, aku, dan aku. Tetapi berpikir tentang untuk siapa aku ada.”
Ia menambahkan bahwa ketika OMK memiliki hubungan yang semakin mendalam dengan Tuhan, maka mereka diundang untuk semakin solider dan mencintai sesama.
“Selamat menempuh peziarahan ini,” pungkasnya.
