HARI Sabtu, 22 Juli 2019, para uskup se-Regio Nusa Tenggara (Nusra) disambut secara adat di Bandar Udara AA Bere Tallo, Haliwen, Atambua, dalam rangka mengikuti Pertemuan Pastoral (Perpas) selama sepekan, Senin-Sabtu, (22-27/7/2019).
Kegiatan Perpas berlangsung di sebuah hotel. Suasana keakraban dan kekeluargaan sungguh terlihat dalam upacara penyambutan ini.
Ketua Panitia Romo Petrus Bere sangat mengapresiasi kehadiran para Uskup dan rombongan di Keuskupan Atambua. Baginya kehadiran para peserta menjadi bentuk dukungan terhadap tema Migran dan Perantau yang diangkat dalam sidang tiga tahunan ini.
Ia mengatakan bahwa persoalan migran dan perantau besar gaungnya di daerah Nusa Tenggara.
“Satu kesempatan penting karena para Uskup bisa hadir bersama rombongan dalam kegiatan akbar ini. Harapannya agar hasil yang didapat bisa memberi makna dan dampak bagi perkembangan iman umat,” katanya.
Kehadiran para Uskup dan rombongan disambut dengan tarian tradisional dari paguyuban setiap Keuskupan.
Toni Djaga Kota dari Keuskupan Weetebula merasa gembira karena dapat terlibat langsung dalam upacara penerimaan para Uskup dan rombongan.
“Ini pengalaman pertama dan sangat menarik. Kami senang dengan acara penyambutan yang luar biasa,” ucap Djaga Kota.
Pertemuan yang berlangsung selama seminggu ini dihadiri oleh 7 Uskup di Regio Nusa Tenggara yakni:
- Mgr. Dominikus Saku, Uskup Keuskupan Atambua, sebagai tuan rumah.
- Mgr. Petrus Turang, Uskup Keuskupan Agung Kupang.
- Mgr. Edmund Woga CSsR, Uskup Keuskupan Weetebula.
- Mgr. Fransiskus Kopong Kung, Uskup Keuskupan Larantuka.
- Mgr. Vincentius Sensi Potokota, Uskup Keuskupan Agung Ende.
- Mgr. Ewaldus Martinus Sedu, Uskup Keuskupan Maumere.
- Mgr. Silvester San, Uskup Keuskupan Denpasar. (Berlanjut)
Kredit foto: Komsos Keuskupan Atambua
