Pertobatan Itu Anugerah

0
733 views
Ilustrasi - Bertobat. (Ist)

Minggu, 4 Desember 2022

  • Yes. 11:1-10.
  • Mzm. 72:1-2,7-8,12-13,17.
  • Rm. 15:4-9.
  • Mat. 3:1-12.

SETIAP pribadi punya jalan tersendiri untuk dekat kembali pada Tuhan.

Ada yang harus mengalami pengalaman terluka dan menderita baru kemudian menemukan jalan baru yang sangat indah, yang mengantarnya pada Tuhan.

Namun juga ada orang yang dengan lembut ditarik kembali oleh Tuhan tanpa menimbulkan kehebohan dan gejolak.

Pertobatan itu anugerah, karena kita yang telah berjalan menjauhi Tuhan dan kemudian tersesat dipanggil kembali untuk memperbaiki hubungan kasih dengan Tuhan.

Masa Adven berfokus pada kedatangan Mesias, dan juga menjadi masa pertobatan.

Jalan pertobatan itu menjadi jalan yang menuntun kita pada Allah, dengan mengarahkan pandangan kita kepada hal-hal surgawi dan meninggalkan kecenderungan untuk berbuat dosa.

“Meninggalkan cara hidup yang lama dan membuktikan bahwa saya berubah jadi setia itu bukan hal tak mungkin,” kata seorang ayah.

“Sudah saatnya saya meletakkan hidupku di tangan Tuhan,” sambungnya.

“Saya hanya bisa bersyukur atas semua kebaikan Tuhan yang tidak terbatas,” katanya.

“Jalan menyimpang yang telah saya ambil membuat banyak penderitaan dan kesusahan hingga dengan cara-Nya, Tuhan mengingatkanku dan membawaku kembali pada pangkuan keluarga, dan Gereja,” ujarnya.

“Cara Tuhan menyadarkanku itu, begitu lembut namun penuh kuasa,” lanjutnya.

“Dulu saya dibutakan oleh ambisi, hingga tidak menghargai perhatian dan kasih sayang isteri dan anak-anakku,” sambungnya.

“Segala yang saya lakukan selalu berujung keberhasilan hingga saya takabur,” paparnya.

“Saya menjadi lupa daratan dan meninggalkan Tuhan, saya lebih banyak mengurusi usaha daripada ke Gereja dan berdoa,” lanjutnya.

“Saya merasa doa di mana saja bisa, maka saya membiarkan isteri dan anak-anakku ke gereja mewakili saya,” katanya.

“Hingga suatu hari karena terlalu arogan dan kurang waspada, saya ditipu oleh keponakanku sendiri yang saya percayai menjalankan usahaku,” lanjutnya.

“Peristiwa ini menjadi jalan yang menyadarkanku, bahwa selama ini aku melakukan banyak hal yang sia-sia,” urainya.

“Sejak itu, saya berusaha mencari pinjakan dalam iman, mulai mendekatkan diri ke tangan Tuhan,” katanya.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,

“Alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan.”

Seruan pertobatan yang disampaikan oleh Yohanes Pembaptis adalah seruan bagi manusia untuk mempersiapkan diri bahwa akan datang Dia yang membersihkan kita dari dosa.

Namun demikian Yohanes mempertegas bahwa pertobatan tidak hanya sekedar kata-kata saja namun pertobatan itu harus menghasilkan buah yang nyata.

Bagaimana dengan diriku?s

Apakah yang harus saya perbaiki dalam hidup ini supaya siap menyambut Sang Mesias?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here