Pertobatan, Suatu Proses Transformatif

0
337 views
Santo Paulus.

BERTOBATNYA Santo Paulus dari penganut agama Yahudi menjadi penganut Kristus lebih dari sekadar pertobatan pribadi. Dampaknya menjangkau ratusan juta manusia. Andai ia tidak bertobat, dunia kita amat berbeda dari yang kita lihat sekarang ini.

Esensi pertobatannya sungguh luar biasa. Semula, sebagai orang Yahudi dari golongan Farisi (Kisah Rasul 23:6) ia amat percaya bahwa orang diselamatkan karena melaksanakan hukum Taurat.

Setelah bertobat, ia berkata bahwa tidak seorang pun dibenarkan oleh karena melakukan Hukum Taurat (Galatia 3:11). Orang diselamatkan hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus (Galatia 2:16).

Keselamatan hanya ditemukan dalam diri Yesus Kristus yang menderita sengsara dan wafat di kayu salib serta bangkit dari antara orang mati. Sebagai rasul bangsa-bangsa, dalam seluruh hidupnya dia mewartakan Kristus yang tersalib, wafat, dan bangkit.

Salib adalah kekuatan Allah (1 Korintus 1: 18). Melalui hukuman salib yang ditimpakan kepada Yesus, semua orang yang percaya kepada-Nya dibenarkan oleh Allah (2 Korintus 5: 21). Salib membebaskan umat manusia dari kutukan dosa (Galatia 3: 13). Melalui kematian Yesus di atas kayu salib, kita semua didamaikan dengan Allah (Roma 5: 10).

Lewat salib, wafat Kristus berujung pada kebangkitan, salah satu pilar iman yang diwartakan oleh Paulus. “Jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu.” (1 Korintus 15: 17).

Dari kehidupan Paulus pasca pertobatannya, kita belajar bahwa pertobatan itu bukan peristiwa sekali jadi, melainkan proses sepanjang hidup. Itu baru selesai pada saat kematian.

Hidup Paulus berubah bukan hanya dalam perjalanannya ke Damaskus. Seluruh hidupnya dijiwai dengan salib dan iman akan kebangkitan Yesus. Akhirnya, dia rela mati demi Yesus Kristus yang telah wafat di kayu salib dan bangkit.

Melalui sakramen baptis, orang-orang bertobat menjadi Kristen. Itulah permulaan menjalani pertobatan. Mereka mesti terus menjiwai hidup dengan imannya dan rela memanggul salib kehidupan bersama Kristus sampai kematiannya.

Hanya dengan jalan itu kematian mereka akan membuahkan kebangkitan. Kematian orang Kristen bukan kematian karena putus asa menghadapi beratnya kehidupan, tetapi kematian dalam kurban salib dan wafat Yesus yang berbuah kemenangan.

Rabu, 25 Januari 2023
Pesta Bertobatnya Santo Paulus

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here