PUSAT utama liturgi sabda hari ini adalah Tuhan Yesus. Dia datang ke dunia untuk memenuhi Hukum Taurat dan sabda para nabi (Matius 5:17). Sabda Tuhan hari ini (Yesaya 35:4-7a) terpenuhi dalam tindakan Yesus (Markus 7:31-37).
Nabi Yesaya mewartakan bahwa Tuhan Allah akan datang membawa ganjaran dan menyelamatkan (Yesaya 35:4). Dia akan datang menyembuhkan orang buta, tuli, lumpuh, dan bisu (Yesaya 35:5-6).
Injil Markus mewartakan Yesus yang menyembuhkan orang yang tuli dan gagap (Markus 7:32-33). Dia melepaskan orang sakit itu dengan berkata, “Efata” (Markus 7:34). Artinya, terbukalah.
Menyaksikan mukjizat itu, banyak orang berkata, “Dia menjadikan segala-galanya baik. Yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berbicara.” (Markus 7:37).
Tidak seorang pun dari kita tuli atau bisu. Lalu, apa pesan sabda Tuhan hari ini?
Pertama, secara fisik kita tidak tuli dan tidak bisu. Namun secara rohani banyak dari kita yang tuli dan bisu, karena tidak dapat mendengarkan sabda Tuhan dan tidak mampu mewartakan kebenaran tentang Yesus.
Kedua, kita membutuhkan orang lain untuk membawa kita kepada Yesus. Gereja membawa manusia kepada Yesus. Gereja mendekatkan mereka kepada-Nya supaya Dia menjamah dan menyembuhkannya.
Ketiga, Yesus dapat memulihkan pendengaran kita dan kemampuan berbicara kita. Dengan demikian kita dapat mendengarkan sesama kita, terutama mereka yang menderita. Siapakah mereka itu dan apakah penderitaan mereka?
Yesus juga membuat kita mampu berbicara dan mewartakan kebaikan Tuhan di tengah umat manusia yang sedang menderita kesengsaraan, ketidakadilan, dan kehancuran. Bukankah dengan kemampuan sendiri kita tidak mampu mengatasi semua persoalan itu?
Sabda Tuhan hari ini amat relevan untuk kita yang menderita sakit tuli dan bisu. Sabda itu mengundang kita untuk datang kepada Yesus yang mampu menyembuhkan kita. Apakah kita mengakui bahwa kita tuli dan bisu serta bersedia datang kepada-Nya untuk disembuhkan?
Minggu, 8 September 2024
HWDSF