Petaka Finansial untuk Pensiunan, Jadi Korban Investasi Robot Trading (1)

0
196 views
Ilustrasi - Bangkrut (Rapid Formations)

“AKHIR tahun 2018, saya memasuki usia pensiun. Saat itu dan sebagai calon pensiunan, saya dan teman-teman seusia sudah dilatih oleh perusahaan agar bisa menghadapi pensiun itu dengan bijaksana,” kata teman mengungkapkan pengalamannya pernah merasakan “gempa kehidupan” alias disaster pasca pensiun.

Yes betul, sebagai pensiunan mandiri yang hanya mengandalkan penghasilan dari pesangon, maka pengelolaan keuangan adalah yang paling krusial,” tambahnya.

Usaha kecil-kecilan

Dengan perhitungan uang pesangon yang sangat bagus, sebetulnya untuk standar hidup yang cukup masih bisalah.

“Hidup dari bunga ORI atau SUN. Selain itu, sebagai calon pensiunan, saya juga dilatih untuk berusaha macam-macam UMKM; biar waktu tidak berjalan terlalu kosong,” jelasnya mengisahkan usaha adik kelas saya ini tentang upaya untuk mulai “berbisnis” kecil-kecilan.

Usaha UMKM yang sebaiknya sesuai dengan passion atau hobi; bukan untuk mencari kekayaan berlebih. Ini lebih untuk mengisi waktu dengan kegiatan produktif.

“Masih jelas di ingatan, saya membuat rencana detil mau membuka warung soto Boyolali, karena saya memang penyuka masakan soto,” tulisnya menjawab Sesawi.Net.

Jualan produk asuransi

“Waktu berlalu. Setahun lamanya, saya masih asyik menikmati dulu rasanya hidup ‘tanpa’ kerja. Bunga ORI masih cukuplah buat memenuhi kebutuhan hidup. Hanya untuk menambah-nambah penghasilan, saya menggeluti dulu jualan asuransi. Itu karena saya tidak perlu keluar modal dan bisa mempromosikan ke kontak WA saya yang jumlahnya ribuan,” paparnya jujur.

“Setiap hari, saya mulai menyapa kontak-kontak WA saya untuk menawari produk program asuransi; saya lalukan dengan mempromosikan program asuransi itu melalui tulisan-tulisan yang bervariasi,” jelasnya.

Waktu terus berjalan, sampai suatu saat ada seorang kontak WA membalas balik penawaran asuransinya. Tetapi bukannya untuk menanyakan asuransi yang dia tawarkan, melainkan malah menawarkan sebuah peluang yang jauh lebih mudah dan sangat menguntungkan.

“Oh ya, tahun 2020 sudah mulai masa pandemi, sehingga keinginan untuk membuka warung soto sudah saya kubur dalam-dalam. Saya lihat adanya pembatasan di ruang publik dan itu praktis membuat usaha-usaha kuliner malah ujung-ujungnya mati semua,” kenangnya.

Robot trading

Kembali lagi ke penawaran salah satu kontaknya itu, yang sebetulnya tidak dia kenal. Orang itu menawari yang namanya robot trading yang saat itu sedang meledak. Dan betul menjalani bisnis robot trading ternyata sangat mudah dan menguntungkan.

“Dengan modal yang kecil, saya mulai bisa merasakan penghasilan di atas tiga digit per bulannya. Uang mengalir begitu mudah membuat baik dari sisi pengeluaran maupun kontrol keuangan menjadi sangat longgar. Dan dari sinilah mulai permasalahan pengelolaan keuangan menjadi tidak lagi prudent,” akunya berterus-terang.

Sejak itu pula, ia mulai ikut merambah dunia saham, forex dan kripto yang jujur saja risikonya sangat tinggi. Tapi justru di saat pandemi, tiga instrumen investasi itu sangat memberi keuntungan yang fantastis.

“Akhirnya, semua ilmu pengelolaan uang yang prudent benar-benar sampai terlupakan. Karena sebagian besar uang masuk ke dalam portofolio yang sangat berisiko,” kenangnya.

Akhir tahun 2021, semua berubah drastis.

Dimulai dari dibredelnya bisnis robot trading, harga kripto juga mulai ambles, dan tidak pernah terpikirkan nilai tukar USD bisa tembus di bawah satu Euro dan itu mengobrak-abrik harga forex lainnya.

Begitu pun harga saham; bahkan sekelas blue chip pun sekali ambles, juga ngga bisa naik-naik. Mulailah disaster keuangan pribadi yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.

Baca juga: Terpuruk Habis karena Salah Investasi, Butuh Jiwa Kuat Memulai Jalan Hidup Baru (2)

Amblas semua

Mau duit jutaan, ratusan juta atau bahkan milyaran, ketika menghadapi disaster tiga hal tersebut di atas, maka risikonya sama: amblas.

“Ini sungguh merupakan pelajaran paling berharga buat pensiunan,” tulisnya.

Dan, sayangnya hal ini terjadi bukan hanya pada segelintir orang. Minimal sudah ada ratusan ribu orang pemain robot trading banyak yang telah mengalaminya.

“Jangan pernah sentuh ketiga instrumen tersebut di atas, kalau kita tidak pernah tahu seluk-beluk pergerakan harganya,” kata teman adik kelas saya memberi nasihat kepada semua teman alumni. (Berlanjut)

23 Desember 2022

Menulis sambil jualan bakso di kawasan Bungur, Jakarta Pusat

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here