Pewahyuan Itu tak Dapat Dibeli dan Diakali dengan Kecerdikan

0
354 views
Ilustrasi - Bahagia bersama Tuhan. (Ist)

Bacaan 1: Yes 11:1 – 10
Injil: Luk 10:21 – 24

BAHAGIA itu katanya sederhana dan bukanlah sesuatu yang rumit. Setiap orang berhak bahagia, termasuk orang kecil (rakyat jelata).

Minggu lalu, saya dapat kabar dari adikku bahwa ia begitu bahagia dan terharu. Anaknya terpilih dalam ajang bakat di salah satu stasiun Televisi Jakarta.

Meski perjalanan untuk menjadi juara masih panjang, namun setidak menjadi orang terpilih itu sudah membuatnya bahagia.

Dalam bacaan injil hari ini, Tuhan Yesus menyatakan kepada para murid-Nya. Hanya mereka yang terpilih, mendapatkan karunia melihat yang tidak bisa dilihat orang lain.

Karunia melihat kuasa Allah dalam berkarya. Allah punya inisatif memberi anugerah itu kepada orang-orang yang dipilih-Nya, yaitu “orang-orang kecil”.

Hanya orang rendah hati mampu melihat dan mendengar apa yang didambakan oleh para nabi dan para raja jaman dahulu.

Bapa sendiri telah menguakkan rahasia Anak-Nya, sebagai Tuhan yang berkuasa baik di surga maupun di dunia.

Yesus adalah pewahyuan dari Bapa, dimana makna eksistensi-Nya sama sekali dalam kuasa Allah. Allah telah mewahyukan Diri-Nya dalam diri Tuhan Yesus kepada umat pilihan-Nya. Sesuatu yang tidak dapat dibeli dan diperoleh dengan akal kecerdikan manusia.

Nabi Yesaya dalam bacaan hari ini, menubuatkan datangnya Sang Mesias, Raja yang Ideal. Raja yang akan datang dari wangsa Daud.

Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai di Bethlehem.

Roh Allah akan ada padanya sehingga akan berlaku sebagai Raja yang adil. Raja Damai yang mengampuni dosa manusia dan memberikan masa depan yang penuh damai sejahtera.

Dalam persekutuan dengan Yesus, maka kita beroleh pengampunan dosa dan damai sejahtera yang penuh.

Persahabatan antara Serigala dan Domba tidak pernah terjadi, seorang anak menggiring anak lembu dan anak singa juga sesuatu yang aneh. Ini adalah suatu gambaran kedamaian yang bagus dalam jaman penindasan Asyur saat itu.

Pesan hari ini

Allah telah mewahyukan Diri-Nya dalam Tuhan Yesus kepada kita umat pilihan-Nya. Pewahyuan yang tidak dapat dibeli dan oleh kecerdikan akal-akalan manusia. Kita hanya diminta menanggapi dalam iman.

Nubuatan Yesaya tentang Raja Damai yang ideal telah tergenapi dalam diri Yesus. Maka meski manusia secara logika mustahil berdamai dengan Allah, namun kasih-Nya yang sempurna telah membuat manusia mengalami damai sejahtera lewat kelahiran dan kematian Yesus di kayu salib.

“Miliki keyakinan yang tak tergoyahkan pada dirimu untuk mendapatkan semua yang diinginkan. Tetap pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here