Betulkan pikiran merupakan faktor yang dominan dalam kehidupan kita? Jawabnya adalah ya, sesuai porsi kita sebagai manusia. Apakah kehidupan kita ditentukan oleh pikiran? Tentu saja tidak. Ada faktor Tuhan yang harus kita sadari dan terima sebagai keniscayaan.
Artinya, ada peran Tuhan dalam kehidupan kita. Namun perlu pula diingat bahwa sebagai mahluk ciptaan yang paling mulia sekaligus sebagai citra atau gambaran Allah kita diberi karunia berupa kehendak bebas (free will).
Dengan free will inilah kita mengambil peran atas hidup dan kehidupan, dan pikiran menjadi faktor dominan yang akan membawa kita pada kegagalan atau kesuksesan. Kita, dengan porsi kita sebagai ciptaan, diberi kuasa oleh Sang Pencipta untuk menentukan arah, level dan kualitas kehidupan kita sendiri.
Selama ini, banyak di antara kita yang tanpa sadar telah membiarkan pikiran tidak berfungsi optimal dalam meraih kehidupan seperti yang inginkan, antara lain karena pandangan-pandangan, ajaran-ajaran, nilai-nilai, dan keyakinan-keyakinan tertentu. Dalam teori pikiran disebut mental block, yaitu semacam program keliru atau virus pada komputer.
Biasanya kita lalu melemparkan tanggungjawab kepada Tuhan, dan menyebut arah, level dan kualitas kehidupan kita itu sebagai “nasib” dan “takdir” yang digariskanNYA. Dalam kondisi sangat marah, kecewa, atau frustrasi sebagian orang lalu menuduh Tuhan telah berlaku tidak adil, karena memberi nasib atau takdir yang buruk. Kalau tidak, maka setan-demit and the gang yang menjadi kambing hitam.
Jadi, bagaimana seharusnya? Kita harus aktif mengambil dan mengerjakan apa yang menjadi porsi kita, dan biarlah Tuhan mengerjakan apa yang menjadi porsiNYA. Mari, kenali dan kelola pikiran kita!