INGAT Pemangkat, maka akan ingat pula keberadaan sebuah bangunan vihara besar yang terletak di sebuah kaki bukit.
Ada begitu banyak undakan dari bawah menuju ke ketinggian. Setibanya di ketinggian, maka akan tampak Pemangkat -sebuah kota kecil setingkat kecamatan- dengan ciri khasnya: berlokasi tidak jauh dari laut, ada banyak vihara kecil-kecil.
Juga rumah-rumah yang kadang sudah “alih fungsi” menjadi tempat persemaian air liur burung wallet yang mendatangkan banyak berkah bagi pemiliknya.
Plaza Maria Dong Lu untuk Paroki Pemangkat, Kabupaten Sambas, Kalbar
Pemangkat masuk dalam wilayah administratif Kabupaten Sambas, Provinsi Kalbar. Penduduk lokalnya campuran antara warga Tionghoa, Dayak, dan Melayu. Warga lokal Tionghoa lebih banyak bicara dengan bahasa dialek Hokian atau Kek.
Karena berlokasi di tepi laut, sudah barang tentu hawa panas terik ikut menjadi cirikhas Pemangkat, selain penghasil walet.
Lainnya adalah masih kentalnya budaya khas Cina.
Karenanya tak heran, bila pada tanggal 20 Mei 2023 lalu, Bupati Kabupaten Sambas H. Satono meresmikan sebuah ikon baru. Khusus dipersembahkan untuk warga Katolik Paroki Pemangkat, Kabupaten Sambas, Keuskupan Agung Pontianak.
Wujudnya adalah Plaza Maria Dong Lu. Berada di kompleks Gereja Santo Yosep Paroki Pemangkat.
Hadir di acara seremoni peresmiannya adalah Bupati Sambas H. Satono, Uskup Keuskupan Agung Pontianak Mgr. Agustinus Agus, dan Uskup Keuskupan Ruteng (Flores, NTT) Mgr. Siprianus Hormat yang menjadi tamu istimewa dalam gelaran acara tersebut.
Yang menarik, selain diresmikannya Plaza Maria Dong Lu, Bupati Kabupaten Sambas H. Satono juga membuat “kejutan” lain. Yakni, melakukan peletakan batu pertama pembangunan aula Paroki Sambas.
Baca juga: Mgr. Agustinus Agus, Our Lady of China untuk Gereja Pemangkat, Kalbar.
Harapan ke depan
Harapan H. Satono diungkapkannya dengan jelas terang-benderang.
Dengan keberadaan Plaza Maria Dong Lu sebagai area devosional kepada Bunda Maria, umat Katolik Gereja Santo Yosep Paroki Pemangkat semakin intens berdoa kepada Sang Bunda.
Lebih dari itu, kata H. Satono, ikon baru devosional kepada Bunda Maria ini menjadi pemantik baru bagi para penggiat wisata religi di wilayah Kecamatan Sambas di Kabupaten Sambas. Selain nantinya pasti akan mengunjungi vihara di perbukitan yang fenomenal, mereka juga mau datang mengunjungi ikon baru di kompleks Gereja Santo Yosep Paroki Pemangkat.
Apalagi kata dia, Kabupaten Sambas ini punya populasi penduduk terbesar kedua di seluruh wilayah Provinsi Kalimantan Barat.
Jumlah populasi terbesar di Provinsi Kalbar
“Kita memiliki populasi penduduk hampir 650.000 jiwa yang tersebar di 19 kecamatan dan 195 desa. Kondisi kerukunan sosial lintas iman di wilayah Kabupaten Sambas saat ini aman dan tentram,” ungkap Bupati Kabupaten Sambas H. Satono sebagaimana dikutip harian Tribun News edisi terbit 20 Mei 2023 lalu.
“Agama dan (aneka ragam) etnis bangsa adalah anugerah dari Tuhan,” lanjut H. Satono.
Baca juga: Sekelumit Sejarah Paroki Pemangkat, Kabupaten Sambas, Kalbar (1)
Paroki Pemangkat dengan mayoritas umat Katolik etnis Tionghoa
Harapan itu disambut baik oleh Pastor Paroki Pemangkat Romo Bartolomeus Gustunam Asai seraya menyebutkan, mayoritas umat Katolik di Paroki Pemangkat adalah warga Tionghoa.
Maka juga tak heran, kalau ornamen-ornamen khas Cina sangat terasa hadir di kompleks paroki.
“Sebagai bentuk penghargaan atas budaya lokal yang telah ikut membangun peradaban di sini, maka Gereja Santo Yosep Paroki Pemangkat memasukkan ornamen-ornamen budaya khas etnis Cina di kompleks gereja.
Taruhlah itu seperti gerbang masuk utama, gerbang kemakmuran, miniatur tembok Cina, dan plaza Maria Dong Lu,” jelasnya sebagaimana juga dikutip Tribun News edisi yang sama.
Menurut dia, Plaza Maria Dong Lu terbuka untuk siapa saja yang ingin melihat dari dekat ornamen khas Cina di kompleks Paroki Pemangkat -kota utama yang berada di garis batas antara Singkawang dan Sambas.
Sumber: Tribun News
Baca juga:
- Paroki Pemangkat, Kalbar: Wabah Cacar Menerjang Pelanjau Sekitaran Tahun 1918 (2)
- Sejarah Pemangkat, Kalbar: Dua Kali Pasar Pemangkat Kebakaran Tahun 1960 dan 1965 (3)