PERHIMPUNAN Mahasiswa Katolik Republik Indonesia menyatakan kesiapannya untuk menerima tantangan Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri untuk mencegah konflik di kalangan mahasiswa.
“Kami siap menerima tantangan Mensos untuk mendorong program keserasian sosial,” kata Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Johanes seperti disampaikan Tenaga Ahli Mensos bidang Tata Kelola Pemerintahan dan Kehumasan Drs Sapto Waluyo MSc di Jakarta, Selasa pagi.
Ia menjelaskan, Mensos dalam rangkaian kunjungan kerja ke Jawa Timur berkesempatan menutup rapat kerja nasional (Rakernas) PMKRI di Wisma Unio, Malang.
Menurut Johanes, pihaknya tidak saja ingin berperan dalam mencegah konflik di kalangan mahasiswa, namun Juga masyarakat di berbagai daerah.
“Ini bagian dari tanggung jawab generasi muda agar bangsa kita tetap bersatu, rukun dan damai,” katanya.
Atas tanggapan PMKRI itu, Mensos mengapresiasi kesiapan mahasiswa.
“Kita optimistis, jika mahasiswa turun ke lapangan dengan penuh kepedulian sosial, maka perubahan akan nyata. Masalah sosial bisa kita pecahkan bersama,” katanya.
Selain berorasi ilmiah, Mensos juga memberi bantuan untuk bakti sosial mahasiswa Rp 60 juta, 19 kelompok usaha bersama (KUBE) Pengembangan Kabupaten Malang Rp 380 juta, 55 KUBE Penumbuhan Kabupaten Malang Rp 1,1 miliar, 20 KUBE Kota Malang Rp 400 juta), dan satu Lembaga Keuangan Mikro Rp 250 juta.