Bacaan 1: Kol 1:1-8
Injil: Luk 4:38-44
Iman adalah tanggapan manusia terhadap pewahyuan Allah. Ketika Allah mewahyukan Diri-Nya dalam Tuhan Yesus, kita percaya bahwa Dia-lah Allah yang berinkarnasi menjadi Manusia.
Sebagai katolik, saya mengimani Yesus adalah Allah Putera.
Dengan menerima Tuhan Yesus dan dibaptis maka tidak berhenti disitu, ada tugas dan amanat penting yang harus dikerjakan, yaitu bermisi mewartakan Kabar Gembira Allah.
Meski sedang dalam penjara, Paulus tetap bermisi menjaga iman para jemaat di Kolose yang didirikan oleh Epafras. Kepada jemaat, Paulus perlu menegaskan status kerasulannya bahwa ia adalah rasul Kristus Yesus oleh kehendak Allah.
Paulus bukan rasul yang ditunjuk oleh manusia lainnya.
Penegasan status ini penting untuk melawan para pengajar sesat yang mencoba menggoyahkan dan membelokkan iman para jemaat dari Tuhan Yesus Kristus.
Paulus meneguhkan agar jemaat tetap hidup dalam Kristus (tidak murtad) dan tidak mudah dibodohi oleh ajaran-ajaran sesat yang tidak sesuai dengan iman Kristiani. Sebab melalui injil (Kabar Gembira Allah), orang Kristen mendapatkan pengharapan hidup kekal.
“…oleh karena pengharapan, yang disediakan bagi kamu di surga. Tentang pengharapan itu telah lebih dahulu kamu dengar dalam firman kebenaran, yaitu Injil, yang sudah sampai kepada kamu.”
Rasul Paulus memuji keteguhan dan semangat iman jemaat di Kolose. Ia senantiasa mengucap syukur dalam doa, mengetahui bahwa jemaat Kolose berbuah, berkembang dalam iman, pengharapan, serta kasih berdasarkan Injil. Menerapkan pola hidup kristiani.
Tuhan Yesus memberi teladan bagaimana pola hidup seorang Kristen, yaitu bermisi.
“Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus.”
Tuhan Yesus tidak mau hanya tinggal di rumah-Nya di kota Kapernaum saja. Ia telah banyak melakukan mukjizat disitu dan banyak orang menginginkan-Nya tetap tinggal. Namun Ia juga punya tanggung jawab mengabarkan Injil kepada orang lain di kota-kota lainnya.
Pesan hari ini
Jangan murtad sebagai katolik, sebab kamu telah memperoleh pengharapan hidup kekal oleh Injil yang diwartakan oleh Tuhan Yesus sendiri, Sang Allah Putera.
Bermisi menjalankan “Amanat Agung-Nya”, sebagai pola hidup kristiani.
“Iman itu tidak terlihat, tetapi dirasakan. Iman adalah kekuatan saat kamu merasa tidak memiliki apa-apa. Iman adalah harapan ketika semua tampak hilang.”
