Pondasi

0
7 views
Membangun pondasi

Kamis, 5 Desember 2024

Yes. 26:1-6.
Mzm. 118:1,8-9,19-21,25-27a; Mat. 7:21,24-27

SAAT ini, kami sedang membangun Gereja Stasi Santa Maria yang terletak di Comal.

Awal pembangunan ini, diawali dengan pembuatan pondasi yang cukup rumit karena setelah disoundir ternyata tanahnya cukup lembek dan baru menemukan tanah yang padat setelah 20 meter bahkan ada yang 30 meter.

Hingga dicari jalan supaya bisa membangun pondasi yang kuat hingga menopang bangunan yang akan dibangun. Dibuatlah sumuran dengan kedalaman 5 meter dan diameter satu meter, guna menjadi bantalan untuk menopang pondasi.

Pondasi adalah elemen yang tidak terlihat dari luar, tetapi keberadaannya adalah yang paling mendasar. Sebuah bangunan yang megah tidak akan berdiri kokoh tanpa pondasi yang kuat. Begitu pula dalam kehidupan kita.

Hidup ini ibarat sebuah bangunan yang kita dirikan. Setiap tujuan, cita-cita, dan impian yang ingin kita capai adalah lantai-lantai yang terus kita bangun.

Namun, semua itu takkan berarti tanpa pondasi yang kokoh. Pondasi dalam kehidupan bisa berupa nilai-nilai cinta kasih yang kita pegang, iman akan Tuhan Yesus yang kita yakini, atau hubungan yang kita bangun dengan orang-orang terkasih.

Pondasi yang kuat terbentuk dari kebiasaan baik, ketekunan, dan integritas. Ketika badai cobaan datang, pondasi itulah yang menjaga kita tetap berdiri.

Jika kita mendasarkan hidup pada hal-hal yang rapuh, seperti kebanggaan semu atau keinginan instan, kita rentan runtuh.

Namun, jika pondasi kita berakar pada kejujuran, kerja keras, dan cinta kasih, kita akan mampu bertahan menghadapi tantangan apa pun.

Dalam.Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian, “Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.

Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.”

Tuhan Yesus mengajarkan bahwa seperti membangun pondasi rumah, pondasi kehidupan juga membutuhkan waktu dan proses yang tidak instan. Kita harus menggali lebih dalam ke dalam diri, mengenal kelemahan, dan memperbaikinya.

Tuhan mengajarkan kita tentang pentingnya memiliki dasar yang kokoh dalam menjalani kehidupan.

Hidup ini penuh dengan badai, tantangan, penderitaan, kekecewaan, dan cobaan yang datang silih berganti.

Kondisi negatif kehidupan itu kadang muncul seperti hujan deras, banjir besar, dan angin kencang yang datang tiba-tiba dan bisa mengguncang hidup kita.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah pondasi hidupku sudah cukup kokoh?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here