KABAR sedih terjadi di kalangan Umat Stasi Kenunai, Paroki Santa Maria Bunda Allah Nanga Mahap, Keuskupan Sanggau di Kalbar.
Hari Minggu tanggal 6 Desember 2020 lalu, pondasi dekat altar gereja ambrol dan seluruh lantai papan gereja persis di samping depan altar lalu ambruk.
Penyebabnya adalah kayu penyangganya sudah lapuk dimakan rayap dan dampak genangan air. Kondisi mengkhawatirkan ini sebenarnya sudah lama terjadi.
Syukurlah tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.
Berikut ini rekaman gambarnya.
Lokasi jauh dari kota
Stasi Kenunai ini berlokasi sangat jauh dari “kota” Nanga Mahap.
Perjalanan menuju sebuah titik lokasi Stasi Kenunai, Paroki Santa Maria Bunda Allah di wilayah gerejani Keuskupan Sanggau di Provinsi Kalbar ini sangat menegangkan. Lantaran kondisi jalan tidak semulus jalan aspal di Kota Ketapang di mana penulis selama bertahun-tahun sebelumnya pernah berkarya.
Pagi itu, niat untuk berangkat turne ke pedalaman ini sebenarnya hampir pudar. Itu karena sebelum berangkat, banyak umat paroki sudah mengatakan kalau akses jalan menuju Stasi Kenunai sangat buruk.
Belum lagi, sehari sebelumnya terjadi hujan semalaman. Pastinya jalanan akan banyak tergenang air. Pun pula, lokasinya juga sangat jauh dengan waktu tempuh juga lama.
Namun dengan keyakinan kuat, saya mengatakan dalam hati, tetap ingin melakukan pelayanan pastoral di Stasi Kenunai di Paroki Santa Maria Bunda Allah, Keuskupan Sanggau, Kalbar.
Dan akhirnya, rombongan memutuskan berangkat.
Walapun kondisi jalan sangat memperihatinkan, namun setelah berjam–jam duduk di atas sepeda motor akhirnya kami sampai di sebuah aliran sungai milik masyarakat untuk bisa singgah di sana untuk sekedar membersihkan diri dari lekatan lumpur dan lainnya.
Namun begitu sampai di sana, semua rasa lelah dan perjuangan fisik terbayar oleh keramahtamahan umat Stasi Kenunai Paroki Nanga Mahap, Keuskupan Sanggau di Kalbar ini.
Berikut ini videonya: