Bacaan 1: Kis 9:1-20
Injil: Yoh 6:52-59
TUHAN bisa menggunakan siapa untuk mewartakan kabar gembira dari-Nya. Apa pun status seseorang tidak lagi penting, yang penting mau menanggapi panggilan-Nya.
Ada seorang preman jalanan di Semarang, latar belakang hidupnya begitu kelam.
Sebelum pertobatannya, kerjanya hanya mabuk, pemakai narkoba, penganut ilmu hitam dan preman jalanan. Wajahnya sangar penuh dengan tattoo.
Ia tersadar bahwa tidak ada yang didapatkan dari kehidupan semacam itu, semua terasa sia-sia saja.
Ketika Tuhan memanggilnya, ia pun menanggapi dan berdamai dengan-Nya.
Lalu tertarik belajar Alkitab di Magelang dan setelah lulus ia betul-betul menyerahkan seluruh hidupnya kepada Tuhan.
Kanal Banjir Timur Semarang sudah menjadi rumah keduanya, di situ ia melayani banyak orang yang terpinggirkan apapun agamanya. Baginya, penting untuk berbuat sesuatu dan berbagi kepada orang lain sebagai ungkapan syukurnya atas kasih Tuhan dalam hidupnya.
“Tuhan Yesus kan sudah mengasihi saya. Kenapa dengan orang pinggiran kita jadi jaga jarak? Saya hanya ingin membaur dengan mereka. Mendampingi mereka dalam suka dan duka,” katanya.
Dia punya masa lalu kelam namun bisa berbuat semulia itu, kenapa kita tidak tergerak melakukan hal serupa?
Paulus yang juga disebut Saulus di kalangan Yahudi, juga punya masa lalu yang kelam. Dia seorang pemburu, penganiaya dan pembunuh murid Kristus. Bahkan ia mengejar para murid-Nya hingga ke Damsyik.
Ditengah jalan Saulus “ditangkap” Tuhan Yesus, dan melalui Ananias murid-Nya di Damsyik, Saulus ditransformasi dari seorang “preman religi” menjadi pewarta handal. Saulus telah dipilih oleh-Nya menjadi alat pewarta bagi bangsa-bangsa non Yahudi.
“Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel.”
Demikian sabda-Nya kepada Ananias yang diutus untuk mempertobatkan Saulus.
Saulus memperoleh kembali “hidupnya yang telah mati” karena dosa, setelah makan “Roti Hidup” yaitu “Sang Sabda” Yesus Kristus.
“Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.”
Yesus adalah Sang Sabda yang harus kita makan dan minum sabda-Nya, agar beroleh keselamatan kekal.
Pesan hari ini
Dengan makan “Roti Hidup” kita memperoleh kasih karunia hidup kekal dan punya kekuatan untuk mewartakan nama-Nya kepada orang-orang yang dijumpai.
Tuhan bisa menggunakan siapa saja untuk mewartakan kabar gembira dari Allah.
“Satu pertemuan dengan Yesus Kristus sudah cukup untuk mengubahmu, secara instan, selamanya. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”