Presiden Korsel Park Geun-hye Kena Semprit “Impeachment”

0
758 views
Presiden Park Geun-hye yang terkena semprit impeachment karena skanda korupsi yang melibatkan lingkaran dalam. (Ist)

INIKAH K-politics atau K-drama? Demikian judul ‘provokatif’ CNN.com ketika hari ini melansir berita tentang didepaknya Presiden Korsel Park Geun-hye dari tampuk kekuasaannya melalui mekanisme impeachment oleh parlemen dan atas putusan pengadilan. Belum lengkap dengan judul sindiran tersebut, CNN kemudian menambahi dengan komentar: Death, dynasties and disaster in the Blue House?

The Blue House adalah nama populer untuk menyebut Istana Kepresiden Korsel yang memang atap gentinya dicat biru. The Blue House ini berada persis di balik Istana Kerajaan Gyeongbokgung Palace. Di depan the Blue House, biasanya ada beberapa polisi dan tentara berjaga dengan senjata lengkap. Istana The Blue House sendiri masih harus dijangkau dengan jalan kaki melewati  jalan lurus yang menjadi akses utama dari pintu masuk dari belakang Istana Gyeongbokgung.

Judul tambahan “Death, dynasties and disaster in the Blue House?” itu tentu saja sangat menyentak bagi keluarga Presiden Park Geun-hye yang terkena sempit impeachment dari parlemen dan pengadilan karena kasus korupsi yang melibatkan lingkaran dalam. Betapa tidak. Ayahnya adalah Jenderal Park Chung-hee (1917-1979), orang kuat di Korsel sebagai diktator sekaligus Presiden kurun waktu 1962-1979.

Baca juga: Wisata Korea: Revolusi 5,8 Km di Cheonggyecheon (8)

Yang menjadikan drama ini tragis adalah kematian Park Chung-hee. Ia ditembak mati ketika masih menjabat presiden. Ia sendiri merebut kekuasan politik Korsel melalui jalur kudeta militer meruntuhkan pemerintahan kedua Republic of Korea (ROK) sejak tahun 1961. Pada tahun 1962, Park Chung-hee berhasil mengukuhkan dirinya sendiri sebagai presiden melalui pemilu dan resmi menjabat Presiden Korsel untuk pemerintahan ketiga ROK.

Kisah sejarah pemimpin Republic of Korea (ROK) yang tiada henti dilanda skandal korupsi, rezim pemerintahan otoriter, dan kisah tragis lainnya. (Courtesy of CNN)

Begitu berkuasa dan menjadi orang paling kuat di Negeri Ginseng ini, mulai tahun 1972 Park lalu memberlakukan undang-undang darurat dan menjadi penguasa otoriter di pemerintahan keempat ROK. Setelah lolos dari upaya pembunuhan yang konon melibatkan agen-agen Korut yang bermain di Korsel, nyawa Park Chung-hee berakhir di tangan kepala keamanannya sendiri yakni Kim Jae-gyu yang menembak mati Sang Presiden Otoriter pada tanggal 26 Oktober 1979.

Presiden Park Geun-hye adalah putri kandung anak pertama Park Chung-hee. Ia menjadi Presiden Korsel ke-11, sebelum akhirnya disemprit terkena hukuman pemecatan (impeachment) melalui mekanisme keputusan politik oleh parlemen Korsel dan melalui mekanisme legal oleh pengadilan setempat.

Dengan turunnya impeachment oleh parlemen dan pengadilan Korsel, Presiden Park Geun-hyee mulai kemarin resmi harus meninggalkan The Blue House.

Drama politik Korea

ROK resmi berdiri dan merdeka 15 Agustus 1948, setelah tiga tahun berada di bawah kekuasaan Sekutu pimpinan AS usai Perang Dunia II berakhir dengan kekalahan Jepang. Syngman Rhee naik ke tampuk kekuasaan ROK sebagai Presiden Korsel.

Hanya selang sebulan saja sesudah kemerdekaan ROK, belahan utara Korea ikut memerdekan diri menjadi Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK) dan Kim Il-sung –kakek kandung Presiden Korut saat ini Kim Jong-un—mendeklarasikan dirinya sebagai Presiden Korut.

Ketegangan politik antara Korut dan Korsel sebagai efek ‘proxy war’ antara kekuatan Blok Barat dan Blok Timur meletup pada tahun 1950, ketika Korut berusaha merangsek masuk merebut wilayah territorial Korsel pada tanggal 25 Juni 1950. Maka terjadilah apa yang disebut Perang Korea antar sesama anak bangsa Korea karena perbedaan ideology: demokrasi vs. komunisme. Perang saudara selama hampir tiga tahun ini menelan nyawa tak kurang dua juta jiwa dari kedua belah pihak.

Perang Korea yang merupakan perang saudara antara sesama warga etnis korea di Korsel dan Korut 1050-1953. (Ist_

Perang Saudara ini resmi berakhir, namun sejatinya ‘Perang Korea’ hingga saat ini belum berakhir karena perang ideology dan perang urat syarat antara Korut dan Korsel masih tetap berlangsung sampai sekarang.

Saat berkuasa, Presiden Rhee juga tampil otoriter. Protes massa yang populer disebut Revolusi April di depan The Blue House pada tahun 1960-an berakhir tragis, ketika nyawa 100-an orang mati karena tembakan aparat keamanan. Atas desakan Amerika dan kaum demonstran, Presiden Rhee akhirnya setuju mundur dari kekuasaan karena katanya –“Jikalau rakyat Korsel menghendaki saya memutuskan mundur—dan selanjutnya mengasingkan diri ke Hawaii sampai meninggal pada tanggal 19 Juli 1965.

Akhirnya tampillah maju Jenderal Park Chung-hee –ayah kandung mantan Presiden Park Geun-hyee—melalui kudeta militer pada tahun 1961 dan setelah dipaksa mundur sebagai militer ia berhasil memenangkan pemilu tahun 1963. Nyawanya berakhir di tangan Kim Jae-gu, kepala keamanan kepresidenan.

Selanjutnya tampillah Jenderal Chun Doo-hwan melalui kudeta militer tahun 1979 dan berhasil mengukuhkan diri sebagai pemimpin pemerintahan ROK hingga tahun 1988. Ia digantikan oleh Roh Tae-woo yang berhasil membawa Korsel ke panggung dunia melalui Olimpiade Seoul. Adalah Roh yang kemudian berhasil menjalin tradisi alih pemerintahan secara adil dan damai kepada penggantinya yakni Kim Young-sam –orang sipil pertama yang menjadi presiden Korsel.

Ternyata, kekuasaan Presiden Chun Doo-hwan dan penggantinya Roh Tae-woo juga tidak bebas dari korupsi, begitu hasil investigasi tahun 1996. Namun, demi menjaga persatuan nasional, keduanya diampuni.

Mendiang Presiden Kim Dae Jung yang menjadi pemimpin katolik pertama di Korsel. (Courtesy of Ashton Mann)

Tampillah kemudian Kim Dae-jung sebagai presiden katolik pertama di Korsel pada tahun 1998. Ia kemudian digantikan oleh Roh Moo-hyun yang berkuasa di ROK sejak tahun 2003. Namun, kekuasaan Roh berakhir dengan impeachment dan kematiannya berakhir dengan cerita tragis: bunuh diri dengan cara menjatuhkan diri dari sebuah ketinggian bukit di belakang rumahnya. “Terlalu banyak orang dibuat menderita karena saya,” demikian tulisnya dalam sebuah pesan sebelum ia mengakhiri hidupnya. “Saya tak sanggup membayangkan penderitaan mereka nantinya,” tulisnya di surat terakhir sebelum ia terjun dari ketinggian bukit.

Lee Myung-bak, mantan Walikota Seoul, tampil sebagai pemimpin baru ROK mulai tahun 2008. Namun, pemerintahannya pun tidak bebas dari tuduhan korupsi. Pada masa pemerintahan Lee inilah, Kota Seoul mencatatkan rekor penting dengan keputusannya merobohkan jalan tol di tengah kota jantung Seoul dan kemudian mengembalikan sungai di tengah kota itu sebagai kawasan wisata eco-green yang sangat mendunia: Cheonggyecheon Pedestrian.

Baca juga:

Ia dipaksa mundur karena kasus korupsi yang melibatkan lingkaran dalamnya. Lee diganti rekannya dalam satu partai yakni Park Geun-hyee yang tak lain adalah anak kandung puteri pertama mendiang Presiden Park Chung-hee. Kini, di pertengah Maret 2017 ini, Presiden Park Geun-hyee mesti mengakhiri kekuasannya sebagai pemimpin ROK.

Presiden perempuan pertama ROK

Sejarah akan mencatat demikian: mantan Presiden Park Geun-hyee adalah presiden perempuan pertama ROK dan selama pemerintahannya Korsel pernah didera tragedi kemanusiaan yang paling menyedihkan dalam sejarah modern Korsel. Yakni, nyawa 304 turis lokal Korea –umumnya muda-mudi—terpaksa mati sia-sia ketika kapal feri yang menyeberangkan mereka dari Pelabuhan Busan menuju Pulau Jeju tenggelam di perairan.

Presiden perempua pertama Korse Park Geun-hye yang harus mundur dari tampuk kekuasaan karena impeachment. (Courtes of Jeon Heon-kyun/AP)

Yang menyedihkan lagi, baru tujuh hari kemudian pasca tragedy kematian muda-mudi Korsel ini, Presiden Park Geun-hyee baru muncul ke permukaan dan mengucapkan duka cita. Konon, kata seorang warga Korsel kepada Sesawi.Net tahun lalu di Seoul, ketika terjadi drama tenggelamnya kapal feri tersebut, President Park Geun-hyee baru sibuk lulur, memoles wajahnya agar tetap kempling dan cantik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here