“Aku ini akan menempuh jalan segala yang fana, maka kuatkanlah hatimu dan berlakulah seperti laki-laki.” (1 Raj 2, 2)
“ATAP bocor, kran rusak, listrik mati! Itu kan tugas laki-laki untuk membetulkan dan bukan tugas perempuan!” Begitulah kata-kata seorang ibu terhadap suaminya, sepulang dari bekerja. Saat itu memang hujan lebat dan ada kebocoran di ruang tamu. Kebocoran itu rupanya sudah agak lama. Tetapi suaminya tidak berbuat sesuatu untuk membetulkannya.
Kata-kata ini memang mengungkapkan pemahaman masyarakat akan adanya perbedaan peran dan tanggung jawab antara laki-laki dan perempuan. Perbedaan antara laki-laki dan perempuan tidak hanya terbatas pada peran dan tanggung jawab, tetapi juga di dalam banyak hal, termasuk di dalam sikap dan perilaku.
Sejak lahir dan selama masa pertumbuhan, orang tua selalu memperlakukan anak laki-laki dan perempuan secara berbeda-beda. Orang tua telah membuat perbedaan terhadap anak laki-laki dan perempuan dalam hal memilih warna pakaian, barang permainan atau kegiatan lain yang berkaitan dengan peran atau tugas mereka di dalam keluarga. Dalam hal pembagian warisan pun mereka mengalami perbedaan, yakni dengan prinsip “Sepikul segendhongan.” Anak- laki-laki mendapatkan sepikul atau dua bagian; sedangkan anak perempuan mendapat ‘segendhongan’ atau satu bagian.
Kadangkala sering terjadi bahwa anak laki-laki dan perempuan tidak bersikap atau berperilaku sebagaimana seharusnya. Ada anak perempuan yang bersifat atau bersikap seperti anak laki-laki; dan ada anak laki-laki yang bersifat dan bersikap seperti anak perempuan. Tentu ada berbagai alasan atau latar belakang terbentuknya kenyataan seperti ini.
Dalam situasi seperti ini, relevanlah kata-kata Daud kepada anaknya, “Berlakulah seperti laki-laki!” Kata-kata yang mengingatkan anak laki-laki agar mereka mempunyai sikap dan perilaku yang tepat sebagai laki-laki. Laki-laki mempunyai panggilan, peran, tugas dan tanggung jawab tertentu yang berbeda dengan wanita.
Apa sesungguhnya yang merupakan panggilan, ciri atau kekhasan sikap dan perilaku sebagai laki-laki sejati? Teman-teman selamat pagi dan selamat berkarya. Berkah Dalem.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)