Pribadi Yang Diformat

0
186 views

“Tuhan telah membentuk aku sejak dari kandungan untuk menjadi hamba-Nya, untuk mengembalikan Yakub kepada-Nya, dan supaya Israel dikumpulkan kepada-Nya.” (Yes, 49,5)

SEJAK lulus SMP, saya masuk seminari menengah selama empat tahun; tahun rohani selama satu tahun; belajar filsafat dan teologi selama enam tahun dan ditambah satu tahun masa orientasi pastoral. Saya membutuhkan waktu dua belas tahun untuk sampai pada tahbisan imam. Dua belas tahun itu merupakan waktu minimal yang harus dilalui.

Dua belas tahun itu merupakan masa formasi atau masa pembentukan. Seorang anak muda diformat atau dibentuk dalam sebuah seminari, baik seminari menengah dan seminari tinggi, untuk menjadi seorang imam. Banyak orang telah terlibat dalam prose formasi itu, khususnya para guru, dosen, dan staf seminari dan tahun rohani. Bahkan romo paroki dan umat beriman pun terlibat dalam proses formasi itu, khususnya pada masa orientasi pastoral. Mereka ikut membentuk seseorang selama masa formasi dengan peran dan caranya masing-masing, selaras dengan situasi dan kemampuan yang mereka miliki.

Sesungguhnya, para calon imam tidak hanya mengalami masa formasi selama tinggal di seminari. Mereka telah dibentuk jauh hari sebelum masuk seminari, yakni sejak masih berada di dalam kandungan. Tuhan sendiri yang membentuk seseorang sejak dari dalam kandungan. Hal ini tentu tidak hanya berlaku bagi para calon imam, tetapi juga berlaku bagi semua orang yang memilih panggilan hidup lain, entah sebagai religius, suami, isteri atau selibater awam. Tuhan telah memformat atau membentuk setiap orang sejak dalam kandungan ibu, agar mereka menjadi hamba-Nya, sesuai dengan pilihan masing-masing.

Apa yang menjadi tujuan masa formasi atau apa yang harus dilakukan oleh para hamba-Nya? Salah satu tugasnya adalah mengembalikan Yakub kepada-Nya. Yakub adalah nama seorang pribadi, yakni anak Ishak. Namun Yakub juga gambaran seorang penipu; menipu untuk kepentingan diri sendiri. Yakub telah menipu Esau kakaknya, sehingga Yakub mendapatkan hak anak sulung dan mendapatkan berkat. Yakub juga merupakan gambaran pribadi yang cemas, takut, gelisah; semua itu merupakan akibat atau konsekuensi yang harus dipikulnya, karena ia menipu kakaknya. Pergulatan Yakub dengan orang asing merupakan gambaran pergulatan rohaninya; pergulatan untuk mendapatkan kembali berkat Allah.

Tugas para hamba-Nya adalah mendampingi banyak orang yang berada dalam situasi dan kondisi seperti Yakub: jatuh dalam kesalahan dan dosa, berada dalam berbagai macam kesulitan dan permasalahan; kegelisahan dan ketakutan; agar mereka mendapatkan kembali Berkat Allah.

Proses formasi macam apa yang selama ini telah aku alami dan hamba macam apa yang dihasilkan dari proses itu? Tugas macam apa pula yang selama ini aku lakukan? Berkah Dalem.

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here