HIRUK pikuk dan carut marut situasi politik di Indonesia tidak menyurutkan niatnya FKUB Kota Probolinggo tetap memperkokoh kerukunan dan persaudaraan baik level tokoh umat beragama maupun kelompok grass-roots masyarakat. Menanggapi keprihatinan yang terjadi akhir-akhir ini, FKUB Kota Probolinggo dengan intens mengadakan pertemuan-pertemuan formal dan informal.
Pertemuan formal FKUB Kota Probolinggo dihelat Raker tanggal 9-10 Mei 2017 di kantor Bakesbangpol Kota Probolinggo. Raker diawali dengan menyanyikan Mars FKUB Kota Probolinggo bersama siswa SMAK Mater Dei yang sekaligus mereka adalah Seminaris Marianum Keuskupan Malang.
Lagu mars FKUB
Dengan suara yang membahana mereka membawakan lagu Mars FKUB Kota Probolinggo dan Tanah Airku Indonesia dengan penuh semangat dan gembira.
Ketua FKUB Kota Probolinggo dalam sambutannya mengatakan demikian: “Mars FKUB kota/ Kabupaten, mungkin baru Kota Probolinggo yang punya. Mars FKUB kota Probolinggo sangat baik untuk penyemangat kita semua membangun kerukunan antar umat beragama dan kepercayaan di Kota Probolingo tercinta ini,” ungkapnya.
Inilah bunyi syair mars FKUB Probolinggo
Forum Kerukunan Umat Beragama Wadah membangun keharmonisan bangsa Menjaga situasi meredam Isu SARA
Yang mengacaukan negara kita
Menjaga keutuhan NKRI tercinta
Hidup rukun damaipun tercipta
Islam, serta Katolik, Kristen, Hindu, Budha
Dan Konghucu terjaga
Marilah bersama bergandengan tangan
Masyarakat Kota Probolinggo tercinta
Tingkatkan kerukunan jaga kebinekaan
Menjalin tali persaudaraan
Indahnya perbedaan, keanekaragaman
Tak kan menjadi permusuhan
Jadikan FKUB sarana pemahaman
Antar umat beriman.
Coda:
Jadikan FKUB sarana pemahaman
Antar umat beriman
Perkuat kerukunan NKRI
Selama dua hari tersebut tidak untuk berbicara politik, tetapi justru menyusun program kerukunan yang kontekstual. Penyusunan diawali dengan sharing dari masing-masing agama yang mewakili di kepengurusan dan keanggotaan FKUB Kota Probolinggo.
Dari Gereja Katolik diwakili oleh Rm. Yakobus Hugo Susdiyanto, O.Carm. dan Bapak Thomas Siswanto.
Romo Hugo, seorang imam Katolik, selalu mempunyai perhatian besar terhadap hidup kemasyarakatan, khususnya dalam hal gerakan Dialog antar Agama dan Kepercayaan.
Romo Hugo yang kami hubungi menyatakan demikian.
“Kami sangat senang bersama FKUB Kota Probolinggo. Kami dalam Raker FKUB tidak berbicara soal politik, tetapi justru berbicara tentang program untuk kerukunan. Yang menarik justru kami lebih banyak sharing masing-masing agama terkait dengan teologi, Tata peribadatan dan seluk-beluk agama masing-masing,” katanya.
“Sungguh luar biasa masing-masing secara terbuka untuk sharing dan memberikan informasi yang mendalam memperdalam. Tidak ada perdebatan, yang ada adalah suasana kerukunan dan persaudaraan,” jelasnya lebih lanjut.
Apa yang disampaikan selama raker juga direspon positif anggota yang lain. “Semoga FKUB kota Probolinggo memberi sumbangsih dan inspirasi bagi FKUB Kota/ Kabupaten di tempat lain,” tambahnya lagi.
Dalam raker FKUB Kota Probolinggo ini, juga disepakati untuk bersama-sama merawat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Romo Hugo sedang sharing terkait dengan Teologi, Tata peribadatan dan seluk-beluk tentang Gereja Katolik (as)