- Nama Lengkap: Romo Vinsensius Setiawan Triatmojo Pr.
- Tempat/tanggal lahir Sindang Jati, 5April 1971.
Pendidikan
- SD Xaverius XIX Sindang Jati (1978–1984).
- SMP Xaverius Tugumulyo (1984–1986).
- SMP Idhata Sindang Jati (1986–1987).
- Seminari Menengah Santo Paulus Palembang (1987–1991).
- Seminari Tinggi Santo Petrus Pematangsiantar-STFT Santo Yohanes (1991–1999).
- Studi Licenciat Teologi: Paris (2009–2015)
Karya Pastoral
- Paroki Trinitas BK III/Diakonat : Tahun 1999–2000).
- Pastor Pembantu Paroki Trinitas BK III (2000–2001).
- Pastor Paroki Santo Paulus Plaju (2001–2007).
- Pastor Paroki Katedral Santa Maria (2007–2009).
- Ketua Komisi Kepemudaan (2002–2008).
- Ketua Kom.Kat, Kom.Lit, Kom.KS (2014–sekarang).
Motto hidup: “Semua orang punya tempat dalam panggilan Tuhan dan Aku mengambil tempat itu.”
Tokoh Idola: Mgr. Sugiyopranata SJ, Paus Fransiskus, dan Bunda Maria.
Dukungan keluarga
Dukungan keluarga merupakan hal yang sangat penting dalam perjalanan hidupnya membiara pria kalem berkumis tebal ini merupakan anak ketiga dari sembilan bersaudara berasal dari keluarga campuran Pakem (DIY) dan Malang Jawa Timur.
Romo Avien panggilannya, ternyata sejak dalam kandungan mendapat berkat untuk menjadi imam. Seorang pastor dari Amerika yang memberikan berkat setelah kelahirannya mengatakan kepada ibunya: “Anak ini nanti akan menjadi seorang pastor“.
Ternyata jalan hidupnya berjalan dengan lancar, karena sejak kelas 3 SD ia bercita-cita untuk menjadi seorang imam dan akhirnya tercapai.
Banyak suka duka yang dialami selama 15 tahun hidup menjadi imam. Tetapi berkat didikan kedua orangtuanya sejak kecil dengan disiplin dan rajin berdoa, semua itu membuatnya tetap tegar; apalagi saat ini keluarga tinggal di Sindang Curup.
Yang paling berkesan dalam hidupnya adalah soal panggilan kesempurnaan Allah; apalagi sebagai penyelamat jiwa-jiwa. Hal itu menjadikan semakin berat dosa dunia, maka semakin berat tantangannya. Tetapi karena sudah dipanggil, maka ini merupakan tanggung awab, tidak boleh menyerah dan harus berjuang.
Romo Avien berkeinginan agar gereja Katolik sungguh-sungguh menjadi garam dan terang dunia untuk memberi pelayanan gereja kepada masyarakat luas dan menerapkan kesaksian tentang cinta kasih.
Terkait dengan pelayanannya di Gereja Santo Yoseph Palembang, ia berkomentar bahwa umat secara katekese masih sangat kurang, sehingga penghayatan-penghayatan terhadap sakramen juga menjadi semakin berkurang sehingga tidak konsentrasi dalam mengikuti Perayaan Ekaristi.
Sumber: WA/Anonim
Baca juga: Uskup Baru Keuskupan Tanjung Karang: Romo Vinsensius Setiawan Triatmojo