“Saya bangga mengajar di daerah terpencil. Ternyata ada nilai lebih yang diperoleh. Tidak semata menjalankan tugas mengajar yang diprogramkan dari pemerintah pusat namun bisa belajar banyak hal di daerah terpencil,” kata Puji Rahayu, guru SM-3T (Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan,Terluar, Tertinggal) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Hanowai, Kabupaten Belu, Kecamatan Lamaknen aselatan, Senin, (1/8/2016).
Patut diapresiasi jika kehadiran para guru SM-3T memberi dampak positif bagi anak-anak sekolah di daerah pedalaman. Metode pangajaran diterapakan telah memberi hal baru dan sangat bermanfaat. Ada praktik laboratorium serta pengembangan keterampilan lokal.
Kepala sekolah SDN Hanowai, Klemens Mere bangga sekali dengan kehadiran para guru ini. “Pengabdian para guru SM-3T sungguh membanggakan. Walau daerah yang sulit dijangkau dengan kendaraan bahkan sangat minim fasilitas, ternyata semangat para guru muda ini luar biasa. Bisa dibilang mereka pahlwan pendidikan masa kini. Sulit menyerah pada keadaan. Berani bertarung demi masa depan anak-anak di daerah terpencil,” cetus Mere.
Tidak semata menjalankan tugas mengajar namun masih ada banyak hal menarik yang dilakukan para guru SM-3T di perbatasan RI-RDTL ini. Dikisahkan Puji Rahayu bahwa keakraban dengan masyarakat terbilang menyentuh perasaan terdalam. Berbaur tanpa harus pilih kasih. Menikmati kebersamaan dengan mengalami langsung kehidupan kaum sederhana.
“Bertugas di Hanowai meninggalkan banyak pengalaman indah. Susah dilupakan. Keseharian dengan masyarakat berlangsung setelah mengajar di sekolah. Kami bisa menikmati perjalanan menuju kebun. Makanan lokal yang asing di telinga bisa langsung dinikmati. Bahkan banyak hal baru bisa kami dapat dengan cuma-cuma. Mengenal budaya setempat dan sebagainya. Memang harus jujur saya akui kalau sebelum ke sini ada ketakutan tersendiri karena latar belakang budaya yang berbeda. Tapi justru kecemasan berubah total. Kami sangat menikmati penugasan di batas. Berat rasanya untuk pulang namun demi tugas kami harus patuhi,”cerita Rahayu dengan mata berkaca-kaca.
Masa penugasan para guru SM-3T hanya satu tahun. Setiap sekolah terpencil mendapat penempatan dua atau tiga guru tergantung kebutuhan sekolah. Prestasi para guru SM-3T sangat membanggakan. Maju terus para pejuang pendidikan di daerah terpencil.
Daerah terpencil itu ternyata memberi pembelajaran kepada para sarjana dari kota..