PUKATCares Keuskupan Banjarmasin Terwujud melalui Baksos dan Kunjungan Perdana Uskup

0
31 views
Uskup Keuskupan Banjarmasin Mgr. Victorius OMFCap berfoto bersama para penari dan rombongan baksos PUKAT Keuskupan Banjarmasin. (Puguh Santosa)

HARI Minggu, 5 Mei 2024, PUKAT Keuskupan Banjarmasin menggelar kegiatan bakti sosial. Berlangsung di Stasi Santo Yosep PBB Tapin. Baksos bertema “Wujudkan Kepedulian untuk Masyarakat yang Lebih Sehat”. Kali ini terjadi, bertepatan dengan kunjungan perdana Uskup Keuskupan Banjarmasin Mgr. Victorius Dwiardy OFMCap ke stasi ini.

Rombongan Uskup Banjarmasin disambut dengan Tari Kataga. Tari perang ini merupakan tarian khas masyarakat daerah Sumba. Para penarinya mengenakan kostum adat Sumba; dalam kombinasi warna merah, kuning, putih, dan hitam.

Setiap laki-laki yang membawakan tarian ini membawa parang di tangan kanan dan perisai di tangan kiri. Gerakan mereka kompak; disertai hentakan kaki dan tangan berirama, seolah hendak mengisahkan kembali perjuangan pahlawan daerahnya tatkala mengusir penjajah di masa silam.

Uskup Keuskupan Banjarmasin Mgr. Victorius Dwiardy OFMCap saat menyampaikan homili.

Menjadi sahabat satu sama lain

Kegiatan diawali perayaan ekaristi yang dipimpin langsung oleh Uskup Keuskupan Banjarmasin; didampingi Pastor Kepala Paroki Katedral Romo Ignatius Tari MSF.

Dalam homilinya, Uskup Mgr. Victorius mengajak seluruh umat yang hadir untuk mengingat kembali apa yang dikatakan Tuhan Yesus: sesuatu yang paling penting, paling indah, dan paling berharga dalam kehidupan manusia adalah syalom yang bermakna damai sejahtera.

“Injil Yohanes hari ini berkisah tentang Yesus yang mau berpisah dengan para murid-Nya, karena Dia akan naik ke surga. Sebelum kenaikannya ke surga, Yesus member suatu perintah, suatu wejangan, suatu ajaran, suatu rahasia; yang sangat-sangat penting, yang sangat-sangat berharga. Karena Dia tidak mau bila murid-murid yang dikasihi-Nya ragu-ragu, sesat, dan sedih. Yesus membocorkan; Dia memberikan kata kunci agar manusia memperoleh hidup yang bahagia dan berbuah, yaitu sukacita. Bukan hanya sukacita di dunia ini, namun juga di surga,” ujar Uskup Mgr. Victorius.

Menurut uskup, sukacita dari Yesus baru dialami para murid-Nya setelah Yesus naik ke surga. Ini seperti yang kita ucapkan dalam Syahadat Para Rasul.

“Jalan untuk mengalami sukacita tersebut adalah tinggal di dalam Kasih Yesus. Jika orang mau bersukacita, dia harus memiliki kasih di dalam hatinya masing-masing. Yesus memerintahkan agar kita mengasihi orang lain.

Kasih itu dinyatakan dengan jalan menolong orang lain, jangan mencekik, dan jangan menindas sesama. Sukacita itu jauh lebih penting dan lebih berharga dibanding segala hal yang kita miliki. Jangan berselisih, jangan berkelahi, jangan dendam satu sama lain, jangan iri dan dengki.”

Kepada umat yang hadir, Uskup Keuskupan Banjarmasin berpesan agar terus-menerus membangun kasih persaudaraan antar sesama. “Jadilah sahabat satu sama lain. Persahabatan menghadirkan kekuatan bersama. Sukacita harus diperjuangkan bersama dengan gigih, sebab sukacita itu tidak jatuh dari langit”

Kegiatan baksos PUKAT Keuskupan Banjarmasin antara lain ditandai dengan pembagian alat tulis kepada anak-anak warga umat Stasi St. Yosep PBB Paroki Katedral Banjarmasin.

Di akhir misa, Stefanus -perwakilan umat- menyampaikan terima kasih kepada Uskup Keuskupan Banjarmasin yang sudah berkunjung ke Stasi PBB bersama rombongan PUKAT Keuskupan Banjarmasin.

Sedangkan Ketua PUKAT Feilina Tanzil berharap agar bakti sosial yang diselenggarakan PUKAT Keuskupan Banjarmasin pada kesempatan ini dapat membawa manfaat bagi semua umat yang hadir.

Usai misa, digelar baksos, dengan pembagian buku dan alat tulis gratis kepada anak-anak. Selain itu juga dilangsungkan pemeriksaan dan pengobatan gratis untuk umat yang dilaksanakan oleh dokter dan perawat dari Ciputra Mitra Hospital Banjarmasin.

Tarian Kataga dari daerah Sumba tampil menyambut kedatangan Uskup Keuskupan Banjarmasin dan rombongan penggiat baksos PUKAT Keuskupan Banjarmasin.
Uskup Mgr. Victorius Dwiardy OFMCap bersama Pastor Paroki Katedral Banjarmasin Romo Ignas Tari MSF menari bersama umat stasi dan para penggiat baksos PUKAT Keuskupan Banjarmasin.

Setelah santap siang bersama, Mgr. Victorius dan rombongan mengikuti acara keakraban dengan menarikan tarian Gawi khas Ende Lio dan Ja’i khas Ngada, Flores, bersama umat dan anak-anak. Musik terdengar mendayu-dayu dan penuh semangat mengiringi para penari yang bergembira bersama di halaman gereja.

Selain dihadiri oleh umat dari Stasi St. Yosep PBB, kegiatan hari itu juga dihadiri umat dari Stasi St. Stefanus Nungki Cerbon, Stasi St. Martinus Marabahan, dan Stasi Santa Clara Kuripan, yang berlokasi di Kabupaten Barito Kuala.

Gereja Diaspora

Gereja Stasi St. Yosep PBB Tapin merupakan satu stasi Paroki Keluarga Kudus Katedral Banjarmasin. Lokasinya ada di area perkebunan sawit PT. Putera Bangun Bersama (PBB); meliputi kawasan Sungai Tunjang dan Cerbon di Kabupaten Barito Kuala.

Perjalanan dari pusat paroki menuju stasi ini memakan waktu sekitar 1,5 jam dan menempuh jarak sekitar 50 kilometer.

Jumlah umat di Stasi PBB Tapin terdiri dari 61 KK; dengan total jumlah umat 183 orang. Umat di stasi ini merupakan karyawan di empat perusahaan sawit: PT Putra Bangun Perkasa (PBB), PT Kharisma Inti Usaha (KIU), PT Palmina Utama, dan PT Hasnur Citra Terpadu.

Sedangkan umat di Stasi Nungki Cerbon terdiri dari 112 orang; Stasi Marabahan terdiri dari 13 KK dengan total umat sebanyak 35 orang, dan Stasi Kuripan terdiri dari 20 orang umat.

PUKAT Keuskupan Banjarmasin menggelar layanan kesehatan gratis untuk masyarakat lokal di Stasi St. Yosep PBB. Dalam kesempatan yang sama, Uskup Keuskupan Banjarmasin Mgr. Victorius Dwiardy OFMCap juga datang mengunjungi wilayah ini untuk pertama kalinya.

Keberadaan stasi ini bermula pada tahun 2009; dengan kedatangan para pekerja dari Flores, NTT, sebanyak 80 orang, yang merantau untuk bekerja di perusahaan perkebunan sawit PT Putra Bangun Bersama (PBB) Julong di Kabupaten Tapin. Mereka kemudian menetap dan tinggal di mes milik perusahaan.

Pada 2012, Yosep Bere Afonso bersama rombongan menghadap Uskup Keuskupan Banjarmasin saat itu Mgr. Petrus Boddeng Timang. menyampaikan permohonan bisa mendapatkan pelayanan misa rutin. Secara teritorial, kala itu stasi ini masuk wilayah pelayanan pastoral Paroki Bunda Maria Banjarbaru.

Atas pertimbangan lokasi, jarak, dan medan pelayanan setempat, maka stasi ini kemudian dilayani oleh Paroki Katedral Banjarmasin. Maka pada tahun 2013, kunjungan perdana dilakukan Romo Theodorus Yuliono Prasetya Adi MSC dengan menggelar perayaan ekaristi di aula milik perusahaan.

Kala itu, titik lokasi perjumpaan umat pernah berpindah sampai tiga kali, sebelum akhirnya diresmikan Gereja Stasi PBB pada 22 April 2022 oleh Romo Tari MSF. Juga dihadiri pengurus DPP Paroki Katedral.

Sejak 2013 hingga 2022, Ketua Stasi dijabat Fabianus Wara; dilanjutkan oleh Yosep Bere Afonso sejak 2022– sekarang.

Kredit foto: Dionisius Agus Puguh Santosa

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here