SETIAP tanggal 4 Juli di Gerbang Kemenangan atau l’Arc de Triomphe Paris ada upacara militer mengenang arwah para pahlawan tak dikenal yang gugur dalam perang dunia pertama. Di sana dinyalakan api abadi untuk pengenangan semangat tak kunjung padam.
Gereja Katolik setiap tanggal 1 November mengenangkan arwah semua orang kudus yang telah wafat membela iman kepada Yesus Kristus Sang Anak Domba. “Mereka adalah orang-orang yang telah keluar dari kesusahan besar. Mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba”
Itulah orang-orang kudus yang telah melihat Dia dalam keadaanNya yang sebenarnya. Mereka disebut sebagai anak-anak Allah.
Para Kudus itu menjadi obor langkah kita bahwa kita bisa mencapai kekudusan seperti mereka. Bagaimana kita bisa meneladan mereka?
Yesus mewartakan 8 sabda bahagia. Dengan hasta brata (8 langkah hidup) itu kita bisa mencapai kekudusan yakni mereka yang disebut yang berbahagia.
Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, yang berdukacita, yang lemah lembut, yang lapar dan haus akan kebenaran, yang murah hati, yang suci hatinya, yang membawa damai, yang dianiaya demi kebenaran, yang difitnah karena Aku.
Sikap batin seperti itulah yang membawa kita kepada kekudusan.
Marilah kita mohon rahmat supaya bisa mengamalkan hasta brata kasih Yesus. Ada indulgensi untuk arwah yang kita doakan mulai tanggal 1 – 8 November. Mari kita kirim doa keselamatan bagi mereka. Berkah Dalem.