DALAM katalog Seminari Menengah Mertoyudan angkatan KPP 81 adalah yang paling banyak siswanya yang masuk. Mereka bercita-cita ingin menjadi imam. Namun seiring perjalanan waktu jumlah itu terus berkurang, “mrotholi” satu per satu di tengah jalan.
Dari 121 pada awalnya, kini tinggal 24 yang jadi imam aktif dan 2 yang sudah dipanggil Tuhan sebagai imam. Banyak yang mundur dengan berbagai pertimbangan.
Hari ini dalam Injil diceritakan tentang orang-orang yang mau mengikuti Yesus. Ada beberapa syarat yang diajukan Yesus.
Pertama, Yesus berkata, “serigala mempunyai liang, dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepalaNya”. Orang yang mau ikut Yesus harus berani lepas bebas terhadap segala sesuatu. Tidak ada tempat meletakkan kepala berarti juga harus siap bekerja, tidak enak-enak santai-santai saja.
Kedua, “biarlah orang mati menguburkan orang mati” artinya berani mengesampingkan relasi emosional keluarga atau persaudaraan demi mewartakan Kerajaan Allah di mana-mana. Ikut Yesus harus menjadi utama daripada urusan keluarga.
Ketiga, “setiap orang yang siap membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah” artinya harus fokus pada tujuan utama tidak boleh tergoda melihat hal-hal yang sudah lalu. Yang lalu biarlah berlalu. Kegagalan dan keberhasilan masa lalu tidak boleh “nyrimpeti” langkah kita ke depan.
Seperti kata Jonathan Christie setelah juara Asian Games kemarin, “Hari ini saya juara tetapi setelah menerima medali dan turun dari podium, saya adalah manusia biasa yang harus mulai lagi berjuang dari awal”.
Keberhasilan tidak boleh membuat sombong dan meninabobokan tetapi kegagalan tidak boleh membuat putus asa, masih ada harapan. Sebagaimana orang membajak harus tetap fokus ke depan.
Apakah anda berani menerima tantangan Yesus ini? Ke Surabaya naik bus. Dilanjut dengan kereta ke Pulau Bali. Barangsiapa mau ikut Yesus. Jangan cemas dan kecil hati. Berkah Dalem.