Home BERITA Puncta 05.11.18. Lukas 14:12-14 Memberi Tanpa Pamrih

Puncta 05.11.18. Lukas 14:12-14 Memberi Tanpa Pamrih

0
996 views
Kasih Itu Mendahulukan yang Lemah. (Romo Antonius Suhud SX

SEORANG murid membujuki gurunya untuk ngerjain tukang gali parit di depan sekolahnya. “Bu guru, ayo kita sembunyikan sepatu boot tukang gali itu, nanti dia kan kebinganan. Kita lihat dari balik tembok, nanti kan lucu.”

Bu gurunya geleng-geleng kepala sambil mengusulkan cara lain ngerjain buruh kasar itu. “Nak, tidak lucu ngerjain cara itu. Bagaimana kalau kamu menyelipkan uang sakumu ke dalam sepatu itu. Pasti dia akan kaget. Kamu akan alami suatu yang luar biasa”.

Usul itu diiyakan. Anak itu diam-diam menyelipkan 300 ribu di dalam sepatu dan meninggalkannya sembari sembunyi di balik tembok. Saat akan memakai sepatunya, tukang itu curiga, ujung kakinya merasakan sesuatu di dalam sepatunya. Ia melepaskan sepatu dan memasukkan tangannya meraih sesuatu yang mengganjal.

Ia kaget ada uang di dalamnya. Ia tengok kanan tengok kiri siapa yang menaruh uang itu. Tak ada seorang pun di sekitarnya.

Ia menengadah ke langit bergumam, “Ya Allah terimakasih engkau memberi zedekah padaku. Istriku sakit dan aku belum bisa memberi obat. Semoga Engkau memberkati siapapun yang menaruh uang ini di sepatuku.”

Murid itu meneteskan air mata dan berkata, “Bu guru, terimakasih telah mengajarkanku tentang arti memberi”.

Bu guru itu menimpali, “Beda kan pengalaman yang barusan dibanding dengan usulmu yang pertama tadi?”

Mereka pulang dengan sukacita tak terkira. Yesus mengajarkan perumpamaan tentang memberi tanpa mengharap imbalan. Mengundang pesta teman-teman yang kaya di hotel, itu tidak hebat. Mereka akan ganti mengundangmu. Tetapi pesta dengan anak-anak yatim di panti asuhan atau anak cacat di tempat mereka akan lebih bermakna.

Ada pengalaman berharga yang tak bisa dibeli dengan uang. Santo Paulus berkata, “hendaklah kalian sehati sepikir…. dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau pujian yang sia-sia. Janganlah masing-masing hanya memperhatikan kepentingan sendiri, melainkan kepentingan orang lain juga”.

Mungkin anda bukan siapa-siapa bagi dunia. Tetapi bisa jadi anda adalah dunia bagi orang membutuhkan.

Mencari permata di Pulau Bidadari. Menemukan emas di ujung samudera. Alangkah bahagianya bisa memberi. Mengubah wajah sedih jadi tertawa ria. Berkah Dalem.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here