Home BERITA Puncta 07.08.20: “Akeh Durung Mesti Cukup, Sethithik Durung Mesti Kurang”

Puncta 07.08.20: “Akeh Durung Mesti Cukup, Sethithik Durung Mesti Kurang”

0
Ilustrasi: Suster sampai harus panjat tangga untuk berbagi bingkisan kasih di tengah pandemi Covid-19 by ist

Matius 16:24-28

PEPATAH itu berarti banyak belum tentu mencukupi, sedikit juga belum pasti kurang. Semua itu tergantung bagaimana kita mensyukuri dan mengelola kehidupan kita.

Apa sih kurangnya seorang Raja Pop seperti Michael Jackson? Harta melimpah, popularitas melangit.

Tetapi kenapa harus mengakhiri hidupnya dengan over dosis minum obat-obatan yang berlebihan?

Steve Jobs milyader termasuk orang terkaya di dunia. Tetapi hari-hari akhirnya dihinggapi rasa kesepian dan butuh kedekatan bersama orang-orang yang mencintai yakni keluarga.

Tuhan Yesus berkata, “Apa gunanya bagi seseorang jika ia memperoleh seluruh dunia, tetapi kehilangan nyawanya? Apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? Kekayaan atau harta dunia itu hanya sarana bukan tujuan hidup.

Yang menjadi tujuan hidup adalah keselamatan kekal.

Anak Manusia nanti akan datang dalam kemuliaan-Nya. Ia akan mengadili setiap orang setimpal dengan perbuatannya. Yang akan menyelamatkan adalah perbuatan manusia.

Perbuatan yang mana? Perbuatan mau kehilangan nyawa demi Yesus. orang itu mau mengorbankan hidupnya demi mengikuti Yesus. Dia akan memperoleh kebahagiaan hidup kekal.

Orang tidak dilarang mengumpulkan harta. Harta itu perlu, tetapi bukan itu yang menentukan. Jangan sampai kita terikat oleh harta. Jangan mau diperbudak olehnya.

Harta itu hanya titipan Yang Mahakuasa. Yesus menunjukkan jalan keselamatan, yakni dengan berani menyangkal diri, memikul salib kita setiap hari dan mengikuti-Nya.

Kalau kita punya harta yang lebih, kita ingat akan saudara-saudara kita yang miskin dan kekurangan. Kita mau berbagi dan menyangkal diri. Kita ikut berbelarasa bersama memanggul salib dengan mereka yang menderita.

Itulah menyangkal diri dan memikul salib. Anak Manusia akan membalas setiap orang setimpal dengan perbuatannya. Perbuatan kita yang mau menolong sesama itulah kunci penghakiman nanti.

Di tengah-tengah pandemi ini ada banyak orang mengalami kesusahan dan derita. Apa yang dapat kita buat untuk mereka? Inilah kesempatan untuk menyangkal diri dan memikul salib bersama.

Ada banyak dokter dan tenaga medis kehilangan nyawa untuk menolong mereka yang sakit. Kita pun juga bisa menolong dengan cara kita masing-masing.

Kita yang punya banyak akan sangat cukup kalau kita mau berbagi. Kita yang punya sedikit tidak akan kekurangan kalau kita mau bersyukur.

Mari bersyukur dan berbagi.

Mentari di pagi hari bersinar indah sekali.
Banyak harus dibagi, sedikit harus disyukuri.

Cawas, pelajaran pertama…

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version