Puncta 08.02.19 Markus 6:14-29 Dendam Membara

0
3,673 views
Kepala Yohanes Pembabtis. (Ist)

“SAAT pecah perang Baratayuda nanti Aku akan membalas sakit hatiku kepadamu Raden Dewa Brata. Jika ada prajurit perempuan bernama Srikandi maju berperang, aku akan membalas dendamku kepadamu.”

Demikian kata Dewi Amba sebelum menemui ajal oleh senjata Raden Dewa Brata yang menolak cintanya.

Demikianlah Resi Bisma (Dewa Brata) dibunuh oleh Srikandi di dalam perang besar itu.

Sukma Dewi Amba memasuki tubuh Srikandi dan panah yang diarahkan ke Resi Bisma menghujam di dadanya.

Bisma mati karena dendam kekasihnya, Dewi Amba yang sakit hati karena ditolak cintanya.

Dendam itu seperti rumput kering yang mudah terbakar. Sepercik api bisa membumi-hanguskan seluruh hutan belantara.

Demikian pun yang terjadi dengan Herodes. Ia menyimpan dendam kepada Yohanes Pembaptis karena dikritik “tidak halal mengambil istri saudaramu”.

Herodes merebut Herodias, isteri saudaranya. Mereka sakit hati, marah, benci, dendam kepada Yohanes Pembaptis.

Percikan api yang membakar itu muncul, saat Herodes lupa diri dalam pesta pora dan ia mengeluarkan janji-janji manis kepada anaknya, “Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu, sekalipun itu setengah dari kerajaanku”.

Hati-hati dengan janji. Sekarang ini banyak orang obral janji di arena Pileg dan Pilpres. Anak itu – yang disuruh oleh ibunya – minta kepala Yohanes Pembaptis.

Kisah cinta buta yang memakan korban.

Pesan moralnya adalah jangan pernah menyimpan dendam. Dendam yang terus ditabung akan beranak pinak. Jika ada pemantik, dia akan meledak dasyat menghancurkan apa yang ada di sekitarnya.

Menjadi pembela kebenaran seperti Yohanes harus berani menghadapi resiko apapun. Yang benar akan menang. Mati satu tumbuh seribu.

Kalau cinta sudah dibuang
Jangan harap keadilan akan datang
Kesedihan hanya tontonan
Bagi mereka yang diperbudak jabatan
(Bongkar – Iwan Fals)

Berkah Dalem.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here